Selasa, 31 Mei 2016

WAHAI HATI SATU PINTAKU JANGAN PERNAH ADA BENCI MENGHIASI RUANGAN INDAHMU.



Sepahit apapun ucapan yang kamu dengar itu adalah sebuah penilaian untk lebih sering mengkoreksi diri, sesulit apapun cobaan yang kamu hadapi, itu adalah tantangan yang harus kamu selesaikan, sejauh apapun langkah yang sudah kamu tempuh maka, sekeras itulah lelahmu akan terasa. Lelah memang, letih, rapuh, penih dengan keringat air mata, ;penuh dengan hembusan nafas karena menahan amarah hingga terasa sesak dalam dada, tak sedikit ucapan hinaan terlontar hingga telangi tak sanggup untuk mendengar, dan jika memilih untuk tuli atau mendengar lebih baik menjadi orang tuli yang tidak bisa mendegar cacimaki yang amat sangat menyakitkan hati.
Wahai hati,
Engakau memang amat sangat kecil, lemah dan sangat mudah untuk rapuh.  Aku tahu rasa sakit itu sukar untuk diungkapkan dengan kata – kata.
Duhai hati yang rawan terluka
Aku tahu apa yang harus aku lakukan saat telinga mendengar perkataan yang amat sangat mebuat mu terluka dan selamanya kau akan membekas, bukan tidak pernah mencoba ku kikis tetapi memang itu cara hidupmu, suka memaafkan tetapi sukar melupakan.
Wahai hati,
Dengarlah ucapan lisan ini
Aku tahu andai saja kau bisa ku scan dengan mata kasar,
Kaulah anggota tubuh yang sering beduka.
Wahai hatiku sayang...
Aku bersyukur kerana beroleh hati sepertimu..
Itu kerana kau tidak pernah berhenti berfungsi sekalipun..
Kau tetap terus bergerak walau hanya bertatih..
itulah engkau HATI..
Setiap kali disakiti, ditikam, dicucuk..
Kau tetap terus berfungsi untukku..
Hanya untuk aku..
Alhamdulillah hati..
Allah ajarkan padamu..
Agar sentiasa redha selalu..
Allah beri perhatian padamu dengan diuji...
Tak mengapa mereka menyakitimu lagi..
Tak mengapa mereka mempermainkan hatimu lagi..
Tak mengapa duhai hati..
Bertabahlah kamu...
Untuk aku...
Terima Kasih Sayang..
Terima kasih untuk ujian mu Ya Rabb…