Sepahit apapun
ucapan yang kamu dengar itu adalah sebuah penilaian untk lebih sering
mengkoreksi diri, sesulit apapun cobaan yang kamu hadapi, itu adalah tantangan
yang harus kamu selesaikan, sejauh apapun langkah yang sudah kamu tempuh maka,
sekeras itulah lelahmu akan terasa. Lelah memang, letih, rapuh, penih dengan
keringat air mata, ;penuh dengan hembusan nafas karena menahan amarah hingga
terasa sesak dalam dada, tak sedikit ucapan hinaan terlontar hingga telangi tak
sanggup untuk mendengar, dan jika memilih untuk tuli atau mendengar lebih baik
menjadi orang tuli yang tidak bisa mendegar cacimaki yang amat sangat
menyakitkan hati.
Wahai hati,
Engakau memang
amat sangat kecil, lemah dan sangat mudah untuk rapuh. Aku tahu rasa sakit itu sukar untuk
diungkapkan dengan kata – kata.
Duhai hati
yang rawan terluka
Aku tahu apa
yang harus aku lakukan saat telinga mendengar perkataan yang amat sangat mebuat
mu terluka dan selamanya kau akan membekas, bukan tidak pernah mencoba ku kikis
tetapi memang itu cara hidupmu, suka memaafkan tetapi sukar melupakan.
Wahai hati,
Dengarlah ucapan
lisan ini
Aku tahu
andai saja kau bisa ku scan dengan mata kasar,
Kaulah
anggota tubuh yang sering beduka.
Wahai hatiku
sayang...
Aku
bersyukur kerana beroleh hati sepertimu..
Itu kerana
kau tidak pernah berhenti berfungsi sekalipun..
Kau tetap
terus bergerak walau hanya bertatih..
itulah
engkau HATI..
Setiap kali
disakiti, ditikam, dicucuk..
Kau tetap
terus berfungsi untukku..
Hanya untuk
aku..
Alhamdulillah
hati..
Allah
ajarkan padamu..
Agar
sentiasa redha selalu..
Allah beri
perhatian padamu dengan diuji...
Tak mengapa
mereka menyakitimu lagi..
Tak mengapa
mereka mempermainkan hatimu lagi..
Tak mengapa
duhai hati..
Bertabahlah
kamu...
Untuk aku...
Terima Kasih
Sayang..
Terima kasih
untuk ujian mu Ya Rabb…