Rabu, 14 Januari 2015

BAB 8 TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: ANALISIS KURVA KEPUASAN SAMA_KHOIRUN NISA




BAB 8
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: ANALISIS KURVA KEPUASAN SAMA

Hal – HAL YANG YANG DITERANGKAN
·         Kurva kepuasan sama dan peta kepuasan sama
·         Garis anggaran pengeluaran
·         Keseimbangan konsumen
·         Faktor – factor yang mengubah keseimbangan konsumen
·         Efek penggantian dan efek pendapatan
·         Menentukan kurva permintaan

            Secara historis teori nilai guna (utility) adalah teori yang terlebih dahulu mengembangkan kelakuan individu di dalam melakukan pilihan barang-barang yang akan dibeli dan di konsumsikannya. Dapat dilihat bahwa analisis tesebut telah memberikan gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip pemaksimuman kepuasan yang dilakukan oleh orang yang berfikir rasional dalam memilih berbagai barang keperluannya. Akan tetapi, telah lama orang melihat suatu kelemahan penting dari teori tersebut, yaitu: menyatakan kepuasan dalam angka – angka adalah kurang tepat oleh karena kepuasan sesuatu hal yang tidak mudah diukur. Untuk menghidari kelemahan ini Sir John R. Hicks mengembengkan cara pendekatan baru untuk mewujudkan prinsip pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang mempunyai pendapatan yang terbatas. Analisis ini dikenal sebagai Analisis Kurva Kepuasan Sama, yang  meliputi penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran.

KURVA KEPUASAN SAMA
Untuk menggambarkan kurva kepuasan sama perlu dimisalkan bahwa seseorang konsumen hanya akan membeli dan mengkonsumsi dua macam barang saja. Dalam contoh yang akan digunakan kedua barang tersebut adalah makanan dan pakaian. Pemisalan-pemisalan lain adalah cita rasa masyarakat tidak terubah dan konsumen bebas untuk menentukan kombinasi barang makanan dan pakaian yang diinginkannya.

KOMBINASI BARANG YANG MEWUJUDKAN KEPUSAN YANG SAMA 
            Dalam tabel 8.1 ditunjukan enam gabungan makanan dan pakaian yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya kepada seorang kosumen.  Apakah gabungan A dan B atau C atau D atau E atau F yang akan dikonsumsikan, untuk konsumen tersebut tidak berbeda kepuasan , Artinya ialah kalau konsumen itu mengkonsumsi sebanyak 10 makanan dan 2 pakaian (gabungan A) maka kepuasan yang diperoleh dari melakukan konsumsi  tidak berbeda dengan apabila ia mengkonsumsi 7 makanan dan 3 pakaian (gabungan B), atau 5 makanan dan 4 pakaian (gabungan C), atau gabungan makanan dan pakaian lainnya yang terdapat pada tabel 8.1.
Oleh karena gabungan barang seperti yang ditunjukkan oleh keadaan A, B, C, D, E, dan F masing – masing  memberikan kepuasan yang sama besarnya maka dikatakan konsumen itu bersikap “indifference” yaitu bersikap tak acuh dalam mebuat pilihan tersebut. Berdasarkan sikap ini, dalam bahasa inggris dikatakan indifference curve analysis.
            Berdasarkan  gabungan – gabungan A, B, C, D, D, E, dan F yang ditunjukkan dalam table 8.1, dalam gambar 8.1 dibuat titik – titik yang  menggambarkan gabungan – gabungan tersebut. Kalau titik – titik A, B, C, D, E, dan F dihubungkan akan diperoleh kurva kepuasan sama. Dengar demikian kurva kepuasan sama dapat disefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan gabungan barang – barang yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya.


Daftar Gabungan Makanan Dan Pakaian Yang Memberikan Kepusan Yang Sama Besar
Gabungan barang
Makanan
Pakaian
Tingkat penggantian marginal antara makanan dan pakaian
A

B

C

D

E

F
10

7

5

4

2,8

2
2

3

4

5

7

10

3/1 = 3,0

2/1 = 2,0

1/1 = 1,0

1,2/2 = 0,6

0,8 = 0,27

           
TINGKAT  PERGANTIAN MARGINAL

Perhatiakanlah perubahan yang berlaku apabila konsumen menukar gabungan barang yang dikonsumsikannya dari gabungan A menjadi gabungan B. Perubahan ini menaikan konsumsi pakaian dari 2 menjadi 3 unit, dan kenaikan ini dimungkinkan oleh pengurangan konsumsi makanan dari 10 unit menjadi 7 unit. Keadaan ini berarti bahwa ini berarti bahwa, untuk mempertahankan tingkat kepuasan yang dinikmati konsumen tersebut (ingat : setiap gabungan memberikan kepuasan yang sama besarnya), kenaikan konsumsi satu unit pakaian harusabayar dengan pengurangan 3 unit makanan.
Penggantian inimenggambarkan besarnya pengorbanan ke atas konsumsi  satu barang lainnya (dalam hal ini makanan) untuk menaikkan konsumsi satu barang lainnya (dalam hal ini pakaian), dan pada waktu yang sama tetap mempertahnkan tingkat kepuasan yang diperoleh. Pengorbanan yang dilakukan tersebut dinamakan tingkat penggantian marginal. Perubahan dari gabungan A kepada gabungan B tingkat penggantian marginalnya adalah 3.
            Selanjutnya perhatikan pula tingkat penggantian marginal apabila konsumen merubah konsumsinya dari seperti yang ditunjukkan oleh gabungan B kepada seperti yang ditunjukan oleh gabungan C. Dapat dilihat bahwa untuk memperoleh satu unit lagi pakaian, agar besarnya tingkat kepuasan tidak mengalami perubahan, sebanyak 2 unit makan harus dikorbankan.
Dengan demikian perubahan konsumsi tersebut tingkat penggantian marginalnya adalah 2. Bagaimana tingkat pergantian marginal dari perubahaan konsumsi yang berikutnya? Yaitu dari gabungan C ke gabungan D, dari gabungan D, dari gabungan D ke gabungan E, dan dari gabungan E, dan dari gabungan E kegabungan F. Nilainya dapat dilihat pada kolom terakhir dalam tabel 8.1. Nyata terlihat penggantian marginal bertambah kecil. Tingkat penggantian marginal yang semakin bertambah kecil ini mmengandung arti berikut:
A.    Pada ketika komsumen mempunyai suatu barang X yang relatif banyak jumblahnya dan barang Y yang relatif sedikit jumblahnya, diperlukan pengurangan konsumsi yang besar ke atas barang X untuk memperoleh satu tambahan barang Y ; akan tetapi
B.     Semakin banyak barang Y yang telah diperoleh, semakin sedikit pengurangan konsumsi barang X yang harus dilakukan oleh suatu barang Y.

akibat dari penggantian marginal yang semakin kecil tersebut kurva kepuasan sama semakin kurang kecondongannya. Jadi bentuk kepuasan kurva sama adalah cembung ketitik O.

PETA KURVA KEPUASAN SAMA

Kurva kepuasan sama yang digambarkan dalam gambar 8.1 adalah satu daripada sekumpulan kurva kepuasan sama yang dapat dibuat.kumpulan kurva kepuasan sama akan memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai keinginan seorang konsumen untuk mengkunsumsikan dua barangdan memberikan kepuasan yang maksimum kepadanya.dalam gambar 8.2 dibuat sekumpulan kurva kepuasan sama dari seorang konsumenyang mengkonsumsi makanan dan pakaian. Kurva U2   mengambarkan dua gabungan makanan dan pakaian yang terdapat dalam tabel 8.1.

            Setiap kurva kepuasan sama menggambarkan suatu tingkat tertentu,dan kurva yang lebih tinggi menggambarkan tingkat  kepuasan yang lebih besar dengan kurva yang dibawahnya. Dengan demikian U1, U2, U3 dan U4 masing-masing menggambarkan suatu tingkat kepuasan tertentu.tingkat kepuasan yang digambarkan oleh U4 adalah lebih besar daripada kurva-kurva lainnya. Yang digambarkan oleh U3 lebih besar daripada yang digambarkan oleh U1 dan U2 sedangkan yang digambarkan oleh U2 adalah lebih besar daripada yang digambarkan  oleh U1.Bahwa setiap kurva kepuasansama yang lebih tinggi menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih besar tidak sukar untuk membuktikannya.cobalah anda tentukan suatu titik diatas suatu kurva kepuasan sama.
Perhatikanlah gabungan jumlah barang yang digambarkan oleh titik tersebut.bandingkanlah titik tersebut dengan gabungan jumlah barang yang akan dikonsumsikan, yang ditunjukkan oleh kurva yang dibawah atau diatas kurva yang pertama tadi. Anda akan memperoleh kesimpulan berikut :
a.       Gabungan yang  digambarkan oleh kurva yang berada dibawah kurva yang pertama adalah lebih sedikit jumlahnya.ini berarti kepuasan yang diperoleh daripadanya juga lebih sedikit
b.      Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada diatas kurva yang pertama adalah lebih banyak jumlahnya.maka kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikannya juga lebih banyak

GARIS ANGGARAN PENGELUARAN
Kurva kepuasan sama menggambarkan keinginan konsumen untuk memperoleh barang-barang dan kepuasan yang akan dinikmatinya dari mengkonsumsi barang-barang tersebut.di dalam gambaran itu belum ditunjukkan sampai dimana kemampuan konsumen untuk membeli berbagai gabungan barang-barang tersebut. Didalam kenyataan konsumen tidak dapat memperoleh semua barang yang diinginkannya,ia dibatasi oleh pendapatan yang dapat dibelanjakan. Dengan demikian persoalan yang dihadapi oleh setiap konsumen adalah : bagaimanakah ia harus membelanjakan pendapatan yang ada padanya sehingga pebgeluaran tersebut menciptakan kepuasan yang paling maksimum kepadanya? Dengan menggunakan kurva kepuasan sama saja masalah ini tidak dapat dipecahkan.Analisis yang dibuat perlu pula menggambarkan garis anggaran pengeluaran.
Garis anggaran pengeluaran menunjukkan berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu. Seperti juga halnya dengan didalam menggambarkan kurva kepuasan sama, di dalam menggambarkan  garis anggaran  pengeluaran dimisalkan bahwa konsumen akan membeli dua jenis barang saja.

CONTOH ANGKA DAN GRAFIK
            Misalkan seorang konsumen mengeluarkan uang sebanyak  Rp 90.000 untuk  harga pakaian adalah Rp 9.000 setiap unit berdasarkan kepada pemisalan ini,di dalam tabel 8.2 ditunjukkan beberapa gabungan  makanan dan pakaian yang dapat dibeli oleh uang yang dimiliki oleh konsumen tersebut. Kalau konsumen tersebut membeli 15 makanan, ia harus membayar 15 x Rp 6.000 = Rp 90.000. oleh karenanya tidak seunit pun dapat dibelinya. Gabungan A menggambarkan keadaan ini.
Gabungan F menggambarkan keadaan yang sebaliknya.konsumen tersebut membeli 10 pakaian, dan untuk pembeliaan ini ia harus membayar 10 x Rp 9.000 = Rp 90.000. Dengan demikian tidak seunit makanan pun dibelinya. Dalam kenyataan , kedua-dua gabungan tersebut tidak menjadi piihan konsumen. Biasanya konsumen akan membeli kedua barang tersebut, oleh karena itu gabungan B sampai E adalah beberapa gabungan makanan dan pakaian yang lebih mungkin dibeli dengan uang yang dimiliki konsumen di atas.




Tabel 8.2
Gabungan makanan yang dapat dibeli konsumen

Gabungan
Makanan (unit)
Pakaian (unit)
A
15
0
B
12
2
C
9
4
D
6
6
E
3
8
F
0
10
           
Berdasarkan data dalam tabel 8.2 dalam gambar 8.3 ditunjukan garis anggaran pengeluaran seperti telah didefinisikan sebelum ini, setiap setiap titik dalam garis tersebut merupakan gabungan makanan dan pakaian yang bisa dibeli oleh dana yang akan dibelanjakan oleh konsumen (Rp 90000). Titik A hingga F menunjukan gabungan barang yang seperti yang ditunjukan dalam tabel 8.2, yaitu yang dapat dibeli dengan uang sebanyak Rp 90000.
Titik yang berada diatas garis anggaran pengeluaran misalnya titik Y yang menunjukan gabungan 10 unit pakian dan 9 unit makanan, menggambarkan gabungan yang tidak dapat dibeli oleh uang yang dimiliki konsumen. Jumlah yang yang harus dibayar adalah lebih tinggi dari uang yang tersedia. Karena harga pakaian adalah Rp 9000 dan harga makanan dalah Rp 6000 maka gabungan barang yang ditunjukan oleh titik Y memerlukan uang sebanyak (10x Rp9000 + 9 x Rp6000)= Rp 144000. Sedangkan konsumen tersebut hanya mempunyai uang sebanyak Rp 90000, yang brarti diperlukan Rp 54000 lagi untuk membeli gabungan barang tersebut. Titik X adalah gabungan barang yang dapat dibeli dan uang yang tersedia masih tersisa.




 EFEK PERUBAHAN HARGA ATAU PENDAPATAN
Akibat perubahan harga
            Perubahan garis anggaran pengeluaran yang di sebabkan oleh perubahan harga ditunjukan dalam Gambar 8.4 . Dimaksimalkan pendapatan konsumen adalah Rp 90000, harga makan Rp 6000 dan harga pakaian Rp 9000. Maka pada permulaan garis anggaran pengeluaran adalah AB. Selanjutnya dimaksimalkan harga pakaian naik menjadi Rp 15000 sedangkan harga makanan tetap. Akibat dari perubahan ini, pendapatan sebanyak Rp 90000 hanya dapat membeli 6 unit pakaian. Berarti garis anggaran pengeluaran bergerak dari AB ke arah seperti yng ditunjukanoleh anak panah a,  yaitu menjadi garis AC. Sekarang misalnya pula herga pakaian menjadi Rp 6000 yang menyebabkan pertambahan jumlah pakaian yang dapat dibeli, yaitu menjadi 15 unit apabila semua pendapatan digunakan untuk membeli pakaian. Maka garis anggaran pengeluaran sekarang berubah ke panah b yaitu menjadi AD.
Bagaimana bentuk perubahan terhadap garis anggarn pengeluaran apabila harga berubah menjadi proposional? Perubahan harga harga yang seperitu mmenyebebkan perubahan yang sejajar, yaitu garis anggaran pengeluaran yang baru adalah sejajar dengan yang lama.
Akibat Perubahn Pendapatan
            Gambar 8.4 (ii) menunjukan akibat dari npendapatan konsumen ke atas kemampuannya untuk membeli makanan dan pakaian.pemisalan permulaan dalam gambaran tersebut adalah sama seperti dalam menerangkan akibat perubahan harga,yaitu pendapatan adalah Rp 90000, harga makanan adalah Rp 6000, dan harga pakaian adalah Rp 9000.
Maka pada permulaannya garis anggaran pengeluaran adalah PQ. Kalau harga tetap dan pendapatan menurun menjadi Rp 54000, apkah akibatnya? Dengan pendapatan sebanyak Rp 54000, sebanyak 9 unit makanan atau 6 unit pakaian dapat dibeli. Dengan demikian garis anggaran pengeluaran telah bergeser secara sejajar kekiri yaitu seperti yang ditunjukan oleh garis RS. Sebaliknya pula, tentunya kenaikan. Pendapatan menyebabkkan garis anggaran  pengeluaran pindah kekanan. Sebagai contoh, misalkan pendapatan bertambah menjadi Rp 108000 sedangkan harga makanan dan pakaian tidak berubah. Pendapatan tersebut akan dapat membeli 18 unit makanan atau 12 unit pakaian. Maka garis anggaran pengeluaran pindah kearah kanan, yaitu menjadi garis TU.

SYARAT UNTUK MENCAPAI KEPUASAN MAKSIMUM
            Dengan diketahuinya cita rasa konsumen ( yang ditunjukan oleh kurva kepuasan sama ) dan berbagai gabungan barang yang mungkin dibeli konsumen ( yang ditunjukan oleh garis anggaran pengeluaran ) dapatlah sekarang ditunjukan keadaan dimana konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum. Untuk maksud tersebut, garis anggaran pengeluaran dan peta kepuasan sama digambarkan dalam suatu grafik dan ini dapat dilihat dalam Gambar 8.5
Dalam menggambarkan garis anggaran  pengeluaran disalkan konsumen tersebut akan berbelanja sebanyak Rp 150000. Barang yang dikonsumsinya adalah makanan dan pakaian dimana masing-masing barang tersebut adalah Rp 2500 dan Rp 3000. Garis anggaran pengeluaran yang dibuat berdasarkan kepada pemisalan ini memotong kurva kepuasan sama U1 di A dan D memotong kurva kepuasan sama U2  di B dan C dan meyinggung kurva kepuasan sama U3 di E. Kurva kepuasan sama U4 tidak dipotong atau disinggungnya sama sekali.
Keadaan bagaimanakah yang menyebabkan konsumen itu mencapai kepuasan yang maksimum? Sudah jelas bahwa kurva U4 adalah memberi kepuasan yang lebih tinggi dari pada Kurva kepuasan sama lainnya. Tetapi kurva ini berada diatas garis anggaran pengeluaran. Dengan demikian gabungan makanan dan pakaian yang ditunjukkannya tidak dapat dibeli oleh pendapatan yang tersedia. Jadi kurva U4 menunjukkan tingkat kepuasan yang tidak dapat dijangkau oleh konsumen. Sekiranya konsumen ingin  mengkonsumsi barang gabungan  seperti yang ditunjukan oleh  titik A, B, C, atau D maka kepuasan belum mencapai tingkat yang maksimum.karena kalau konsumen itu bergerak sepanjang garis anggaran pengeluaran masih ada titik lain yang berada pada kurva kepuasan sama yang lebih tinggi.
            titik tersebut adalah titik E yang berada pada kurva U3. Tidak ada titik lain yang terletak pada garis anggaran pengeluaran dan terletak pula pada kurva kepuasan yang sama yang lebih tinggi dari U3. Berdasarkan analisis ini dapatlah disimpulkan bahwa seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila mencapai titik dimana garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama. Titik E menunjukkan bahwa gabungan barang yang memberi kepuasan maksimum terdiri dari 30 unit pakaian dan 25 unit makanan.

EFEK PERUBAHAN PENDAPATAN DAN HARGA
            Apakah yang terjadi kepada keseimbangan pemaksimuman kepuasan konsumen apabila pendapatan mengalami perubahan?tentunya keseimbangan tersebut akan mengalami perubahan.suatu kurva juga akan diperoleh apabila dihubungkan titik keseimbangan yang diwujudkan oleh perubahan harga dan kurva itu dinamakan  garis harga-konsumsi.
GARIS PENDAPATAN KONSUMSI
            Perubahan pendapatan yang telah diterangkan dapat memindahkan garis anggaran pengeluaran sejajar dengan yang asal. Pada setiap garis anggran pengeluaran akan terdapat satu kurva kepuasan sama yang menyinggung garis tersebut. Titik persinggungan tersebut adalah keseimbangan kemaksimuman kepuasan yang baru. Bagaimana keseimbangan-keseimbangan tersebut terwujud digambarkan oleh contoh Gambar 8.6
Pada waktu pendapatan adalah Y, garis anggaran pengeluaran adalah seperti ditunjukkan oleh garis A. Dengan demikian E adalah keseimbangan yang menggambarkan kemaksimuman kepuasan. Selanjutnya dimisalkan pendapatan naik ke Y, dan ini menyebabkan garis anggaran pengeluaran telah menjadi garis B. Keseimbangan yang baru adalah adalah E, pertambahan pendapatan lebih lanjutmemindahkan keseimbangan, misalnya ke E2 Garis pendapatan-konsumsi adalah garis yang bermula dari titik origin (O) dan melalui titik keseimbangan  E, E1, E2 dan seterusnya
GARIS HARGA KONSUMSI
Perubahan harga akan merubah garis kecondongan garis anggaran pengeluaran. Dalam Gambar 8.7 dimisalkan pada mulanya garis anggaran pengeluaran pengeluaran adalah garis AB. Garis itu disinggung oleh kurva kepuasan sama U3 di titik E yang menunjukkan kedudukanyang menciptakan kepuasan maksimum pada konsumen.
            Selanjutnya dimisalkan pendapatan tetap dan harga makana tetap, tetapi harga pakaian berubah, dimisalkan harga pakaian naik. Akibatnya garis anggaran  pengeluaran pindah menjadi garis AC dan garis ini disinggung oleh kurva kepuasan sama U2 dititik E yang menunjukkan kedudukan yang menciptakan kepuasan maksimum kepada konsumen. Harga pakaian dimisalkan naik kembali sehingga garis anggaran berubah menjadi seperti yang diinginkan  oleh garis AD. Kurva kepuasan U1 menyinggungnya di titik E2 berarti titik ini adalah titik keseimbangan yang baru. Apabila titik E, E1, E2 dan titik keseimbangan seperti ini dihubungan maka diperoleh kurva yang dinamakan garis harga-konsumsi.

EFEK PENGGANTIAN DAN EFEK PENDAPATAN
            Ketika menjelaskan perkaitan antara teori nilai guna dan teori permintaan telah diuraikan bahwa hukum permintaan, yang menyatakan bahwa cateris paribus, kalau harga naik permintaan berkurang atau sebaliknya kalau harga turun permintaan bertambah,dapat diditerangkan dengan analisis dua faktor: efek pergantian dan efek pendapatan. dalam uraian itupada hakikatnya diterangka bahwa penurunan harga akan menambah permintaan karena.
·         Konsumen lebih banyak mengkonsumsi barang itu dengan mengurangi konsumsi barang lain ( efek penggantian )
·         Penurunan harga menambah pendapatan riil konsumen dan kenaikan pendapatan riil ini akan menambah konsumsi berbagai barang ( efek pendapatan ).
Dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama, kedua faktor ini dapat dapat dipisahkan, yaitu dapat ditunjukan bagian dari pertambahan permintaan yang disebabkan oleh efek pegantian dan bagian dari pertambahan permintaan yang disebabkan oleh efek pendapatan.
              Dalam gambar 8.8 pada mulanya dimaksimalkan garis anggaran pengeluaran adalah ditunjukan oleh garis AB. Maka E adalah titik keseimbangan pada mulanya wujud. Keseimbangan ini ditunjukan bahwa jumbla pakaian yang dikonsumsi adalah Q. Sehrusya dimaksimalkan harga pakaian turun dan penurunan ini mengakibatkan garis anggaran  menunjukan bahwa jumlah pakain yang dikonsumsikan telah menjadi tambah banyak, yaitu jumlah telh menjadi Q1. Kenaikan konsumsi pakaian dari Q menjadi Q1 disebabkan oleh efek penggantian maupun efek pendapatan.
            Untuk memisahkan efek penggantian dan efek pendapatan tersebut perlulah dilihat keadaan keseimbangan yang tidak dipengaruhi oleh efek pendapatan. keadaan seperti iu dapat dibuat dengan menentukan keadaan keseimbangan di mana pendapatan riil konsumen dianggap tetap. Pendapatan riil dianggap tidak mengalami perubahan apabila jumblah barang yang dibelinya memberi kepuasan yang sama seperti sebelum ada perubahan harga, yaitu kepuasan seperti yang ditunjukan oleh kurva U1. Garis anggaran pengeluaran  A1B 1 sejajar dengan AC dan menyinggung kurva kepuasan sama U1 (pada titik D). Maka garis A1B 1 menggambarkan gabungan yang dapat dibeli dengan pendapatan riil yang berlaku sebelum penurunan harga pakaian.
Dapat dilihat dari gambar 8.8 behwa walaupun pendapatan riil dianggap tetap, namun keseimbangan untuk mencapai kepuasan maksimum telah pinda dati titik E ke titik D. Ini menggambarkan bahwa konsumsi pakain menjadi bertambah besar QQ2 sedangkan konsumsi makanan berkurang dari M menjadi M2 unit. Kenaikan konsumsi pakaian ini disebabkan olah efek penggantian. Kenaikan konsumsi pakaian selebihnya yaitu sebesar Q2Q1 adalah disebabkan oleh efek pendapatan.
Telah diterangkan bahwa efek penggantian menyebabkan konsumen menambah konsumsi barang yang telah menjadi lebeih murah dan mengurangi konsumsi barang lain. Sedangkan efek pendapatan, yaitu sebagai akibat dari kenaikan pendapatan riil, konsumsi keatass dari kedua barang bertambah. Gambar 8.8 menggambarkan keadaan menjadi lebih jelas. Penggeseran keseimbangan dari titik E ketitik D (yang disebabkan oleh efek penggantian) akan menambah konsumsi pakaian tetapi mengurangi konsumsi makanan. Penggeseran keseimabangan selanjutnya yaitu titik D ke titik E1 (yang disebabkan oleh efek pendapatan) akan menambah konsumsi pakaian (sebanyak Q2Q1) maupun makanan (sebanyak M2M1)
MEMBENTUK KURVA PERMINTAAN
            Telah ditunjukan bahwa permintaan konsumen, yaitu kalau harga turun ceteris paribus permintaan bertambah dan kalau harga naik permintaan barang berkurang, dapat diterangkan dengan menggunakan teori nilai guna. Selain dengan cara itu sifat permintaan konsumen dapat pula diterangkan dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama. Cara menerangkan sifat permintaan konsumen dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama adalah seperti yang ditunjukan gambar 8.9.
Dalam pembuatan gambar 8.9 dimisalkan pendapatan konsumen adalah tetap sebesar Y dan pada permulaannya harga makanan adalah Pm dan harga pakaian adalah Pa. Dengan demikian pada permulaannya garis a menggambarkan garis anggaran pengeluaran konsumen tersebut. Garis a menyinggung kurva kepuasan sama U1 di titik E. Oleh kerena itu jumlah pakaian yang dikonsumsi adalah Q unit. Seharusnya, misalnya pendapatan dan harga makanan yang didak mengalami peerubahan, tetapi harga pakaian menurun dan sekarang telah menjadi Pb. Dengan perubahan ini maka garis anggaran pengeluaran sekarang ditunjukan oleh garis b. Ia di singgung kurva kepuasan sama U2 di titik E1. Keseimbangan ini digambarkan bahwa pakaian yang di konsumsi telah meningkat menjadi Q1 unit.Misalnya penurunan lebih lanjut berlaku ke atas harga pakaian, yaitu sedang harganya adalah Pc. Penurunan harga ini penurunan harga ini memindahkan lagi garis anggaran pengeluaran yaitu sekarang di tunjukan oleh garis c. Kurva U3 disinggung oleh garis c di E2 yang menunjukan bahwa konsumsi konsumsi pakaian sekarang telah semakain bertambah dan menjadi banak Q2.
Uraian yang baru saja dibuat ini menunjukan bahwa perubahan harga pakaian mengakibatkan perubahan ke atas jumlah pakaian yang di beli oleh konsumsi. Dalam gambar 8.9 (ii) ditunjukan hubungan antara harga pakaian dan jumlah pakaian yang diminta. Titik A menggambarkan tentang kedudukan konsumen ketika belm berlaku perubahan harga, yaitu harga pakaian adalah Pa dan jumlah pakaian yang di minta adalah Q unit. Titik B menggambarkan keadaan ketika pakaian turun menjadi Pb dan pada harga tersebut jumlah pakaian yang diminta telah menjadi Q1.
Keadaan terakir, yaitu ketika harga pakaian telah menjadi Pc ditunjukan oleh titik C. Pada harga tersebut jumblah pakaian yang di minta adalah Q2. Kurva DD yang dibuat meluai ketiga titik di atas merupakan kurva permintaan.