BAB 8
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: ANALISIS
KURVA KEPUASAN SAMA
Hal
– HAL YANG YANG DITERANGKAN
·
Kurva kepuasan sama dan peta
kepuasan sama
·
Garis anggaran pengeluaran
·
Keseimbangan konsumen
·
Faktor – factor yang mengubah
keseimbangan konsumen
·
Efek penggantian dan efek pendapatan
·
Menentukan kurva permintaan
Secara historis teori nilai guna (utility) adalah teori yang terlebih dahulu mengembangkan kelakuan
individu di dalam melakukan pilihan barang-barang yang akan dibeli dan di
konsumsikannya. Dapat dilihat bahwa analisis tesebut telah memberikan gambaran
yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip pemaksimuman kepuasan yang dilakukan
oleh orang yang berfikir rasional dalam memilih berbagai barang keperluannya. Akan tetapi, telah lama
orang melihat suatu kelemahan penting dari teori tersebut, yaitu: menyatakan
kepuasan dalam angka – angka adalah kurang
tepat oleh karena kepuasan sesuatu hal yang tidak mudah diukur.
Untuk menghidari kelemahan ini Sir John R. Hicks mengembengkan cara pendekatan
baru untuk mewujudkan prinsip pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang
mempunyai pendapatan yang terbatas. Analisis ini dikenal sebagai Analisis Kurva Kepuasan Sama, yang meliputi penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva
kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran.
KURVA KEPUASAN SAMA
Untuk menggambarkan
kurva kepuasan sama perlu dimisalkan bahwa seseorang konsumen hanya akan membeli dan mengkonsumsi dua
macam barang saja. Dalam contoh yang akan digunakan kedua barang tersebut
adalah makanan dan pakaian. Pemisalan-pemisalan lain adalah cita rasa masyarakat
tidak terubah
dan konsumen bebas untuk
menentukan kombinasi barang makanan dan pakaian yang diinginkannya.
KOMBINASI BARANG YANG MEWUJUDKAN KEPUSAN YANG SAMA
Dalam tabel 8.1
ditunjukan enam gabungan makanan dan pakaian yang akan memberikan kepuasan yang
sama besarnya kepada seorang kosumen.
Apakah gabungan A dan B atau C atau D atau E atau F yang akan
dikonsumsikan, untuk konsumen tersebut tidak berbeda kepuasan , Artinya ialah
kalau konsumen itu mengkonsumsi sebanyak 10 makanan dan 2 pakaian (gabungan A)
maka kepuasan yang diperoleh dari melakukan konsumsi tidak berbeda dengan apabila ia mengkonsumsi
7 makanan dan 3 pakaian (gabungan B), atau 5 makanan dan 4 pakaian (gabungan
C), atau gabungan makanan dan pakaian lainnya yang terdapat pada tabel 8.1.
Oleh karena gabungan barang seperti
yang ditunjukkan oleh keadaan A, B, C, D, E, dan F masing – masing memberikan kepuasan yang sama besarnya maka
dikatakan konsumen itu bersikap “indifference”
yaitu bersikap tak acuh dalam mebuat pilihan tersebut. Berdasarkan sikap
ini, dalam bahasa inggris dikatakan indifference
curve analysis.
Berdasarkan
gabungan – gabungan A, B, C, D, D, E,
dan F yang ditunjukkan dalam table 8.1, dalam gambar 8.1 dibuat titik – titik
yang menggambarkan gabungan – gabungan
tersebut. Kalau titik – titik A, B, C, D, E, dan F dihubungkan akan diperoleh kurva kepuasan sama. Dengar demikian kurva kepuasan sama dapat disefinisikan
sebagai suatu kurva yang menggambarkan gabungan barang – barang yang akan
memberikan kepuasan yang sama besarnya.
Daftar Gabungan Makanan Dan Pakaian
Yang Memberikan Kepusan Yang Sama Besar
Gabungan barang
|
Makanan
|
Pakaian
|
Tingkat penggantian marginal antara
makanan dan pakaian
|
A
B
C
D
E
F
|
10
7
5
4
2,8
2
|
2
3
4
5
7
10
|
3/1 = 3,0
2/1 = 2,0
1/1 = 1,0
1,2/2 = 0,6
0,8 = 0,27
|
TINGKAT
PERGANTIAN MARGINAL
Perhatiakanlah
perubahan yang berlaku apabila konsumen menukar gabungan barang yang
dikonsumsikannya dari gabungan A menjadi gabungan B. Perubahan ini menaikan
konsumsi pakaian dari 2 menjadi 3 unit, dan kenaikan ini dimungkinkan oleh
pengurangan konsumsi makanan dari 10 unit menjadi 7 unit. Keadaan ini berarti
bahwa ini berarti bahwa, untuk mempertahankan tingkat kepuasan yang dinikmati konsumen tersebut (ingat : setiap gabungan
memberikan kepuasan yang sama besarnya), kenaikan konsumsi satu unit
pakaian harusabayar dengan pengurangan 3 unit makanan.
Penggantian inimenggambarkan besarnya pengorbanan ke
atas konsumsi satu barang lainnya (dalam
hal ini makanan) untuk menaikkan konsumsi satu barang lainnya (dalam hal ini
pakaian), dan pada waktu yang sama tetap mempertahnkan tingkat kepuasan
yang diperoleh. Pengorbanan yang dilakukan tersebut dinamakan tingkat penggantian marginal. Perubahan
dari gabungan A kepada gabungan B tingkat penggantian marginalnya adalah 3.
Selanjutnya perhatikan pula tingkat
penggantian marginal apabila konsumen merubah konsumsinya dari seperti yang
ditunjukkan oleh gabungan B kepada seperti yang ditunjukan oleh gabungan C.
Dapat dilihat bahwa untuk memperoleh satu unit lagi pakaian, agar besarnya
tingkat kepuasan tidak mengalami perubahan, sebanyak 2 unit makan harus
dikorbankan.
Dengan demikian
perubahan konsumsi tersebut tingkat penggantian marginalnya adalah 2. Bagaimana
tingkat pergantian marginal dari perubahaan konsumsi yang berikutnya? Yaitu
dari gabungan C ke gabungan D, dari gabungan D, dari gabungan D ke gabungan E,
dan dari gabungan E, dan dari gabungan E kegabungan F. Nilainya dapat dilihat
pada kolom terakhir dalam tabel 8.1. Nyata terlihat penggantian marginal
bertambah kecil. Tingkat penggantian marginal yang semakin bertambah kecil ini
mmengandung arti berikut:
A. Pada ketika
komsumen mempunyai suatu barang X yang relatif banyak jumblahnya dan barang Y
yang relatif sedikit jumblahnya, diperlukan pengurangan konsumsi yang besar ke
atas barang X untuk memperoleh satu tambahan barang Y ; akan tetapi
B. Semakin banyak
barang Y yang telah diperoleh, semakin sedikit pengurangan konsumsi barang X
yang harus dilakukan oleh suatu barang Y.
akibat dari
penggantian marginal yang semakin kecil tersebut kurva kepuasan sama semakin kurang
kecondongannya. Jadi bentuk kepuasan kurva sama adalah cembung ketitik O.
PETA KURVA
KEPUASAN SAMA
Kurva kepuasan sama yang digambarkan
dalam gambar 8.1 adalah satu daripada sekumpulan kurva kepuasan sama yang dapat
dibuat.kumpulan kurva kepuasan sama akan memberikan gambaran yang lebih lengkap
mengenai keinginan seorang konsumen untuk mengkunsumsikan dua barangdan
memberikan kepuasan yang maksimum kepadanya.dalam gambar 8.2 dibuat sekumpulan
kurva kepuasan sama dari seorang konsumenyang mengkonsumsi makanan dan pakaian.
Kurva U2 mengambarkan dua
gabungan makanan dan pakaian yang terdapat dalam tabel 8.1.
Setiap kurva kepuasan sama
menggambarkan suatu tingkat tertentu,dan kurva yang lebih tinggi menggambarkan
tingkat kepuasan yang lebih besar dengan
kurva yang dibawahnya.
Dengan demikian
U1, U2, U3 dan U4 masing-masing
menggambarkan suatu tingkat kepuasan tertentu.tingkat kepuasan yang digambarkan
oleh U4 adalah lebih besar daripada kurva-kurva lainnya. Yang
digambarkan oleh U3 lebih besar daripada yang digambarkan oleh U1
dan U2 sedangkan yang digambarkan oleh U2 adalah lebih
besar daripada yang digambarkan oleh U1.Bahwa
setiap kurva kepuasansama yang lebih tinggi menggambarkan tingkat kepuasan yang
lebih besar tidak sukar untuk membuktikannya.cobalah anda tentukan suatu titik
diatas suatu kurva
kepuasan sama.
Perhatikanlah
gabungan jumlah barang yang digambarkan oleh titik tersebut.bandingkanlah titik
tersebut dengan gabungan jumlah barang yang akan dikonsumsikan, yang
ditunjukkan oleh kurva yang dibawah atau diatas kurva yang pertama tadi. Anda
akan memperoleh kesimpulan berikut :
a. Gabungan
yang digambarkan oleh kurva yang berada
dibawah kurva yang pertama adalah lebih sedikit jumlahnya.ini berarti kepuasan
yang diperoleh daripadanya juga lebih sedikit
b. Gabungan yang
digambarkan oleh kurva yang berada diatas kurva yang pertama adalah lebih
banyak jumlahnya.maka kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikannya juga
lebih banyak
GARIS ANGGARAN PENGELUARAN
Kurva kepuasan
sama menggambarkan keinginan konsumen untuk memperoleh barang-barang dan
kepuasan yang akan dinikmatinya dari mengkonsumsi barang-barang tersebut.di
dalam gambaran itu belum ditunjukkan sampai dimana kemampuan konsumen untuk
membeli berbagai gabungan barang-barang tersebut. Didalam kenyataan konsumen
tidak dapat memperoleh semua barang yang diinginkannya,ia dibatasi oleh
pendapatan yang dapat dibelanjakan. Dengan demikian persoalan yang dihadapi
oleh setiap konsumen adalah : bagaimanakah
ia harus membelanjakan pendapatan yang ada padanya sehingga pebgeluaran tersebut
menciptakan kepuasan yang paling maksimum kepadanya? Dengan menggunakan
kurva kepuasan sama saja masalah ini tidak dapat dipecahkan.Analisis yang
dibuat perlu pula menggambarkan garis
anggaran pengeluaran.
Garis anggaran
pengeluaran menunjukkan berbagai
gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu.
Seperti juga halnya dengan didalam menggambarkan kurva kepuasan sama, di dalam
menggambarkan garis anggaran pengeluaran dimisalkan bahwa konsumen akan
membeli dua jenis barang saja.
CONTOH ANGKA DAN GRAFIK
Misalkan seorang konsumen
mengeluarkan uang sebanyak Rp 90.000
untuk harga pakaian adalah Rp 9.000
setiap unit berdasarkan kepada pemisalan ini,di dalam tabel 8.2 ditunjukkan beberapa
gabungan makanan dan pakaian yang dapat
dibeli oleh uang yang dimiliki oleh konsumen tersebut. Kalau konsumen tersebut
membeli 15 makanan, ia harus membayar 15 x Rp 6.000 = Rp 90.000. oleh karenanya
tidak seunit pun dapat dibelinya. Gabungan A menggambarkan keadaan ini.
Gabungan F
menggambarkan keadaan yang sebaliknya.konsumen tersebut membeli 10 pakaian, dan
untuk pembeliaan ini ia harus membayar 10 x Rp 9.000 = Rp 90.000. Dengan
demikian tidak seunit makanan pun dibelinya. Dalam kenyataan , kedua-dua gabungan tersebut tidak menjadi
piihan konsumen. Biasanya konsumen akan membeli kedua barang tersebut, oleh
karena itu gabungan B sampai E adalah beberapa gabungan makanan dan pakaian
yang lebih mungkin dibeli dengan uang yang dimiliki konsumen di atas.
Tabel 8.2
Gabungan
makanan yang dapat dibeli konsumen
Gabungan
|
Makanan (unit)
|
Pakaian (unit)
|
A
|
15
|
0
|
B
|
12
|
2
|
C
|
9
|
4
|
D
|
6
|
6
|
E
|
3
|
8
|
F
|
0
|
10
|
Berdasarkan
data dalam tabel 8.2 dalam gambar 8.3 ditunjukan garis anggaran pengeluaran
seperti telah didefinisikan sebelum ini, setiap setiap titik dalam garis
tersebut merupakan gabungan makanan dan pakaian yang bisa dibeli oleh dana yang
akan dibelanjakan oleh konsumen (Rp 90000). Titik A hingga F menunjukan
gabungan barang yang seperti yang ditunjukan dalam tabel 8.2, yaitu yang dapat
dibeli dengan uang sebanyak Rp 90000.
Titik yang
berada diatas garis anggaran pengeluaran misalnya titik Y yang menunjukan
gabungan 10 unit pakian dan 9 unit makanan, menggambarkan gabungan yang tidak
dapat dibeli oleh uang yang dimiliki konsumen. Jumlah yang yang harus dibayar
adalah lebih tinggi dari uang yang tersedia. Karena harga pakaian adalah Rp
9000 dan harga makanan dalah Rp 6000 maka gabungan barang yang ditunjukan oleh
titik Y memerlukan uang sebanyak (10x Rp9000 + 9 x Rp6000)= Rp 144000.
Sedangkan konsumen tersebut hanya mempunyai uang sebanyak Rp 90000, yang brarti
diperlukan Rp 54000 lagi untuk membeli gabungan barang tersebut. Titik X adalah
gabungan barang yang dapat dibeli dan uang yang tersedia masih tersisa.
EFEK PERUBAHAN HARGA ATAU PENDAPATAN
Akibat perubahan harga
Perubahan garis
anggaran pengeluaran yang di sebabkan oleh perubahan harga ditunjukan dalam
Gambar 8.4 . Dimaksimalkan pendapatan konsumen adalah Rp 90000, harga makan Rp
6000 dan harga pakaian Rp 9000. Maka pada permulaan garis anggaran pengeluaran
adalah AB. Selanjutnya dimaksimalkan harga pakaian naik menjadi Rp 15000
sedangkan harga makanan tetap. Akibat dari perubahan ini, pendapatan sebanyak
Rp 90000 hanya dapat membeli 6 unit pakaian. Berarti garis anggaran pengeluaran
bergerak dari AB ke arah seperti yng ditunjukanoleh anak panah a, yaitu menjadi garis AC. Sekarang misalnya
pula herga pakaian menjadi Rp 6000 yang menyebabkan pertambahan jumlah pakaian
yang dapat dibeli, yaitu menjadi 15 unit apabila semua pendapatan digunakan
untuk membeli pakaian. Maka garis anggaran pengeluaran sekarang berubah ke
panah b yaitu menjadi AD.
Bagaimana
bentuk perubahan terhadap garis anggarn pengeluaran apabila harga berubah
menjadi proposional? Perubahan harga harga yang seperitu mmenyebebkan perubahan
yang sejajar, yaitu garis anggaran pengeluaran yang baru adalah sejajar dengan
yang lama.
Akibat Perubahn Pendapatan
Gambar 8.4 (ii)
menunjukan akibat dari npendapatan konsumen ke atas kemampuannya untuk membeli
makanan dan pakaian.pemisalan permulaan dalam gambaran tersebut adalah sama
seperti dalam menerangkan akibat perubahan harga,yaitu pendapatan adalah Rp
90000, harga makanan adalah Rp 6000, dan harga pakaian adalah Rp 9000.
Maka pada
permulaannya garis anggaran pengeluaran adalah PQ. Kalau harga tetap dan
pendapatan menurun menjadi Rp 54000, apkah akibatnya? Dengan pendapatan
sebanyak Rp 54000, sebanyak 9 unit makanan atau 6 unit pakaian dapat dibeli.
Dengan demikian garis anggaran pengeluaran telah bergeser secara sejajar kekiri
yaitu seperti yang ditunjukan oleh garis RS. Sebaliknya pula, tentunya
kenaikan.
Pendapatan
menyebabkkan garis anggaran pengeluaran
pindah kekanan. Sebagai contoh, misalkan pendapatan bertambah menjadi Rp 108000
sedangkan harga makanan dan pakaian tidak berubah. Pendapatan tersebut akan
dapat membeli 18 unit makanan atau 12 unit pakaian. Maka garis anggaran
pengeluaran pindah kearah kanan, yaitu menjadi garis TU.
SYARAT UNTUK MENCAPAI KEPUASAN MAKSIMUM
Dengan
diketahuinya cita rasa konsumen ( yang ditunjukan oleh kurva kepuasan sama )
dan berbagai gabungan barang yang mungkin dibeli konsumen ( yang ditunjukan
oleh garis anggaran pengeluaran ) dapatlah sekarang ditunjukan keadaan dimana
konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum. Untuk maksud tersebut, garis anggaran
pengeluaran dan peta kepuasan sama digambarkan dalam suatu grafik dan ini dapat
dilihat dalam Gambar 8.5
Dalam
menggambarkan garis anggaran pengeluaran
disalkan konsumen tersebut akan berbelanja sebanyak Rp 150000. Barang yang
dikonsumsinya adalah makanan dan pakaian dimana masing-masing barang tersebut
adalah Rp 2500 dan Rp 3000. Garis anggaran pengeluaran yang dibuat berdasarkan
kepada pemisalan ini memotong kurva kepuasan sama U1 di A dan D
memotong kurva kepuasan sama U2
di B dan C dan meyinggung kurva kepuasan sama U3 di E. Kurva
kepuasan sama U4 tidak dipotong atau disinggungnya sama sekali.
Keadaan
bagaimanakah yang menyebabkan konsumen itu mencapai kepuasan yang maksimum?
Sudah jelas bahwa kurva U4 adalah memberi kepuasan yang lebih tinggi
dari pada Kurva kepuasan
sama lainnya. Tetapi kurva ini berada diatas garis anggaran pengeluaran. Dengan
demikian gabungan makanan dan pakaian yang ditunjukkannya tidak dapat dibeli
oleh pendapatan yang tersedia. Jadi kurva U4 menunjukkan tingkat
kepuasan yang tidak dapat dijangkau oleh konsumen. Sekiranya
konsumen ingin mengkonsumsi barang
gabungan seperti yang ditunjukan
oleh titik A, B, C, atau D maka kepuasan
belum mencapai tingkat yang maksimum.karena kalau konsumen itu bergerak
sepanjang garis anggaran pengeluaran masih ada titik lain yang berada pada
kurva kepuasan sama yang lebih tinggi.
titik tersebut
adalah titik E yang berada pada kurva U3. Tidak ada titik lain yang
terletak pada garis anggaran pengeluaran dan terletak pula pada kurva kepuasan
yang sama yang lebih tinggi dari U3. Berdasarkan analisis ini dapatlah disimpulkan bahwa seorang konsumen
akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila mencapai titik dimana garis
anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama. Titik E menunjukkan
bahwa gabungan barang yang memberi kepuasan maksimum terdiri dari 30 unit
pakaian dan 25 unit makanan.
EFEK PERUBAHAN PENDAPATAN DAN HARGA
Apakah yang
terjadi kepada keseimbangan pemaksimuman kepuasan konsumen apabila pendapatan
mengalami perubahan?tentunya keseimbangan tersebut akan mengalami
perubahan.suatu kurva juga akan diperoleh apabila dihubungkan titik
keseimbangan yang diwujudkan oleh perubahan harga dan kurva itu dinamakan garis
harga-konsumsi.
GARIS
PENDAPATAN KONSUMSI
Perubahan
pendapatan yang telah diterangkan dapat memindahkan garis anggaran pengeluaran
sejajar dengan yang asal. Pada setiap garis anggran pengeluaran akan terdapat
satu kurva kepuasan sama yang
menyinggung garis tersebut. Titik persinggungan tersebut adalah keseimbangan
kemaksimuman kepuasan yang baru. Bagaimana keseimbangan-keseimbangan tersebut
terwujud digambarkan oleh contoh Gambar 8.6
Pada waktu
pendapatan adalah Y, garis anggaran pengeluaran adalah seperti ditunjukkan oleh
garis A. Dengan demikian E adalah keseimbangan yang menggambarkan kemaksimuman
kepuasan. Selanjutnya dimisalkan pendapatan naik ke Y, dan ini menyebabkan
garis anggaran pengeluaran telah menjadi garis B. Keseimbangan yang baru adalah
adalah E, pertambahan pendapatan lebih lanjutmemindahkan keseimbangan, misalnya
ke E2 Garis
pendapatan-konsumsi adalah garis yang bermula dari titik origin (O) dan
melalui titik keseimbangan E, E1, E2
dan seterusnya
GARIS HARGA KONSUMSI
Perubahan harga
akan merubah garis kecondongan garis anggaran pengeluaran. Dalam Gambar 8.7
dimisalkan pada mulanya garis anggaran pengeluaran pengeluaran adalah garis AB.
Garis itu disinggung oleh kurva kepuasan sama U3 di titik E yang
menunjukkan kedudukanyang menciptakan kepuasan maksimum pada konsumen.
Selanjutnya
dimisalkan pendapatan tetap dan harga makana tetap, tetapi harga pakaian
berubah, dimisalkan harga pakaian naik. Akibatnya garis anggaran pengeluaran pindah menjadi garis AC dan garis
ini disinggung oleh kurva kepuasan sama U2 dititik E yang menunjukkan
kedudukan yang menciptakan kepuasan maksimum kepada konsumen. Harga pakaian
dimisalkan naik kembali sehingga garis anggaran berubah menjadi seperti yang
diinginkan oleh garis AD. Kurva kepuasan
U1 menyinggungnya di titik E2 berarti titik ini adalah
titik keseimbangan yang baru. Apabila titik E, E1, E2 dan
titik keseimbangan seperti ini dihubungan maka diperoleh kurva yang dinamakan garis harga-konsumsi.
EFEK PENGGANTIAN DAN EFEK PENDAPATAN
Ketika
menjelaskan perkaitan antara teori nilai guna dan teori permintaan telah
diuraikan bahwa hukum permintaan, yang menyatakan bahwa cateris paribus, kalau harga naik
permintaan berkurang atau sebaliknya kalau harga turun permintaan
bertambah,dapat diditerangkan dengan analisis dua faktor: efek pergantian dan efek
pendapatan. dalam uraian itupada hakikatnya diterangka bahwa penurunan
harga akan menambah permintaan karena.
·
Konsumen lebih banyak mengkonsumsi
barang itu dengan mengurangi konsumsi barang lain ( efek penggantian )
·
Penurunan harga menambah pendapatan
riil konsumen dan kenaikan pendapatan riil ini akan menambah konsumsi berbagai
barang ( efek pendapatan ).
Dengan
menggunakan analisis kurva kepuasan sama, kedua faktor ini dapat dapat
dipisahkan, yaitu dapat ditunjukan bagian dari pertambahan permintaan yang
disebabkan oleh efek pegantian dan bagian dari pertambahan permintaan yang
disebabkan oleh efek pendapatan.
Dalam gambar 8.8 pada mulanya
dimaksimalkan garis anggaran pengeluaran adalah ditunjukan oleh garis AB. Maka
E adalah titik keseimbangan pada mulanya wujud. Keseimbangan ini ditunjukan
bahwa jumbla pakaian yang dikonsumsi adalah Q. Sehrusya dimaksimalkan harga
pakaian turun dan penurunan ini mengakibatkan garis anggaran menunjukan bahwa jumlah pakain yang
dikonsumsikan telah menjadi tambah banyak, yaitu jumlah telh menjadi Q1.
Kenaikan konsumsi pakaian dari Q menjadi Q1 disebabkan oleh efek penggantian maupun efek pendapatan.
Untuk
memisahkan efek penggantian dan efek pendapatan tersebut perlulah dilihat
keadaan keseimbangan yang tidak dipengaruhi oleh efek pendapatan. keadaan
seperti iu dapat dibuat dengan menentukan keadaan keseimbangan di mana
pendapatan riil konsumen dianggap tetap. Pendapatan riil dianggap tidak
mengalami perubahan apabila jumblah barang yang dibelinya memberi kepuasan yang
sama seperti sebelum ada perubahan harga, yaitu kepuasan seperti yang
ditunjukan oleh kurva U1. Garis anggaran pengeluaran A1B 1 sejajar dengan AC dan menyinggung kurva
kepuasan sama U1 (pada titik D). Maka garis A1B 1 menggambarkan gabungan yang
dapat dibeli dengan pendapatan riil yang berlaku sebelum penurunan harga
pakaian.
Dapat dilihat
dari gambar 8.8 behwa walaupun pendapatan riil dianggap tetap, namun
keseimbangan untuk mencapai kepuasan maksimum telah pinda dati titik E ke titik
D. Ini menggambarkan bahwa konsumsi pakain menjadi bertambah besar QQ2
sedangkan konsumsi makanan berkurang dari M menjadi M2 unit. Kenaikan konsumsi
pakaian ini disebabkan olah efek penggantian. Kenaikan konsumsi pakaian
selebihnya yaitu sebesar Q2Q1 adalah disebabkan oleh efek pendapatan.
Telah
diterangkan bahwa efek penggantian menyebabkan konsumen menambah konsumsi
barang yang telah menjadi lebeih murah dan mengurangi konsumsi barang lain.
Sedangkan efek pendapatan, yaitu sebagai akibat dari kenaikan pendapatan riil,
konsumsi keatass dari kedua barang bertambah. Gambar 8.8 menggambarkan keadaan
menjadi lebih jelas. Penggeseran keseimbangan dari titik E ketitik D (yang
disebabkan oleh efek penggantian) akan menambah konsumsi pakaian tetapi
mengurangi konsumsi makanan. Penggeseran keseimabangan selanjutnya yaitu titik
D ke titik E1 (yang disebabkan oleh efek pendapatan) akan menambah konsumsi
pakaian (sebanyak Q2Q1) maupun makanan (sebanyak M2M1)
MEMBENTUK KURVA PERMINTAAN
Telah
ditunjukan bahwa permintaan konsumen, yaitu kalau harga turun ceteris
paribus permintaan bertambah dan kalau harga naik permintaan barang
berkurang, dapat diterangkan dengan menggunakan teori nilai guna. Selain dengan
cara itu sifat permintaan konsumen dapat pula diterangkan dengan menggunakan
analisis kurva kepuasan sama. Cara menerangkan sifat permintaan konsumen dengan
menggunakan analisis kurva kepuasan sama adalah seperti yang ditunjukan gambar
8.9.
Dalam pembuatan
gambar 8.9 dimisalkan pendapatan konsumen adalah tetap sebesar Y dan pada
permulaannya harga makanan adalah Pm dan harga pakaian adalah Pa. Dengan
demikian pada permulaannya garis a menggambarkan garis anggaran pengeluaran
konsumen tersebut. Garis a menyinggung kurva kepuasan sama U1 di titik E. Oleh
kerena itu jumlah pakaian yang dikonsumsi adalah Q unit. Seharusnya, misalnya
pendapatan dan harga makanan yang didak mengalami peerubahan, tetapi harga
pakaian menurun dan sekarang telah menjadi Pb. Dengan perubahan ini maka garis
anggaran pengeluaran sekarang ditunjukan oleh garis b. Ia di singgung kurva
kepuasan sama U2 di titik E1. Keseimbangan ini digambarkan bahwa pakaian yang
di konsumsi telah meningkat menjadi Q1 unit.Misalnya penurunan lebih lanjut
berlaku ke atas harga pakaian, yaitu sedang harganya adalah Pc. Penurunan harga
ini penurunan harga ini memindahkan lagi garis anggaran pengeluaran yaitu
sekarang di tunjukan oleh garis c. Kurva U3 disinggung oleh garis c di E2 yang
menunjukan bahwa konsumsi konsumsi pakaian sekarang telah semakain bertambah
dan menjadi banak Q2.
Uraian yang
baru saja dibuat ini menunjukan bahwa perubahan harga pakaian mengakibatkan
perubahan ke atas jumlah pakaian yang di beli oleh konsumsi. Dalam gambar 8.9
(ii) ditunjukan hubungan antara harga pakaian dan jumlah pakaian yang diminta.
Titik A menggambarkan tentang kedudukan konsumen ketika belm berlaku perubahan
harga, yaitu harga pakaian adalah Pa dan jumlah pakaian yang di minta adalah Q
unit. Titik B menggambarkan keadaan ketika pakaian turun menjadi Pb dan pada
harga tersebut jumlah pakaian yang diminta telah menjadi Q1.
Keadaan
terakir, yaitu ketika harga pakaian telah menjadi Pc ditunjukan oleh titik C.
Pada harga tersebut jumblah pakaian yang di minta adalah Q2. Kurva DD yang
dibuat meluai ketiga titik di atas merupakan kurva permintaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar