Selasa, 28 Januari 2014

analisis laporan keuangan_nisa



Untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan KUD digunakan metode analisis secara kuantitatif yaitu dengan menganalisis rasio keuangan KUD yang diperoleh dari laporan keuangan untuk mengukur likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan rentabilitas dalam menjalankan usahanya. Menurut Riyanto (1983) persamaan yang digunakan adalah.
1.      Rasio Likuiditas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan KUD dalam membayar seluruh kewajiban yang harus segera dilunasi.
a.       Curren Ratio (rasio lancar), yaitu kemampuan KUD untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar dengan rumus:

Aktiva lancar
Current Ratio =                                      x 100%

Passiva lancar


Menurut Myer dan Jhon (1979) Current Ratio ini menunjukan keamanan kerditor jangka pendek atau kemampuan KUD untuk membayar hutang-hutang tersebut. Dari rumus diatas dapat dilihat bahwa yang mempengaruhi tnggi rendahnya tingkat likuiditas adalah besarnya aktiva lancar dan passiva lancar.
b.   Quick Ratio (rasio cepat) yaitu kemampuan KUD untuk membayar hutang yang 
       segera dilunasi dengan aktiva lancar yang lebih likuid dengan rumus:
                                                              
                                                                  Activa lancar - persediaan
                                        Quick Ratio =                                                            x 100%
                                                                       
                                                                         Hutang lancar

Ukuran yang menjadi pedoman umum untu rumus ini adalah 2 : 1 atau 200%. Perbandingan ini merupakan prinsip hati-hati dimana apabila terjadi penurunan aktiva lancar sebesar 50% maka KUD masih mempunyai aktiva lancar yang cukup untuk menutupi hutang lancarnya.
2.      Rasio Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan KUD untuk membayar seluruh kewajibannya, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang seandainya KUD itu dibubarkan (Napa, J.A, 1998).
a. Total asset to debet ratio (TATDR) yaitu perbandingan antara jumlah aktiva dengan hutang dengan rumus:
Total Aktiva
TATDR =                                    x 100%

                                                               Total Passiva

Dari TATDR dapat dilihat bahwa tinggi atau rendahnya tingkat solvabilitas adalah besarnya jumlah aktiva tang dibiayai oleh hutang atau modal sendiri. Jika peranan modal asing atau hutang lebih besar dalam membiayai aktiva maka tingkat solvabilitas akan menjadi rendahy. Sebaliknya jika peranan modal sendiri yang lebih besar maka tingkat solvabilitas akan tinggi.
b.      Net Worth Debt Ratio (NWTDR) yaitu perbandingan antara jumlah modal sendiri dengan jumlah hutang dengan rumus:

Modal Sendiri
NWTDR =                                 x 100%

Total Hutang

Disini dapat dilihat bahwa yang mempengaruhi solvabilitas adalah besarnya jumlah modal sendiri dan jumlah hutang yang ada (Fred Weston, dkk, 1997). Suatu KUD yang solvable belum tentu KUD tersebut likuid demikian pula dengan sebaliknya. Dalam hubungan likuiditas dengan solvabilitas, kemungkinan ada empat yang akan terjadi yaitu: KUD yang likuid dan solvabel; KUD yang likuid tetapi tidak solvabel; KUD yang solvabel tetapi tidak likuid; dan KUD yang insovabel dan tidak likuid.
3.      Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas KUD dalam mengalokasikan sumber-sumber dananya. Ada beberapa cara yang digunakan dalam mengukur rasio ini (Ahmad, 1995) yaitu:
a.       Turn Over Operating Asset (TOA) yaitu dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue dengan rumus:


Penjualan Bersih
TOA =                                                    x 100%

Total Aktiva



b.      Working Capital Turn Over (WCTO) yaitu kemampuan modal kerja bersih (netto) berputar dalam satu periode tertentu dengan rumus:

         Penjualan
Wc.To =                                                   x 100%

Aktiva Hutang Lancar
4.      Rasio Rentabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan atau KUD untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Caniago, 1989).
            Menurut Hadi Wijaya (1987) didalam penilaian rentabilitas usaha yang bisa digunakan adalah:
  1. Rentabilitas Ekonomi (RE) yaitu perbandingan antara laba operasi dengan seluruh keseluruhan total aktiva dengan rumus :

Laba Operasi
RE =                                           x 100%

Total Aktiva


  1. Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) yaitu suatu ukuran ratio rentabilitas yang menunjukan berapa besar persen laba yang diperoleh bila diukur dari modal pemilik.

   Laba Bersih
     RMS     =                                  x 100%   

                        Modal Sendiri



  1. Operating Ratio (OR) yaitu suatu rasio yang mengukur tinggi rendahnya biaya operasi yang dikeluarkan akibat suatu proses penjualan, dimana semakin besar biaya operasi yang dikeluarkan maka akan menyebabkan tingkat rasio semakin menurun.

      Jumlah Beban Operasi
OR =                                                           x 100%
     
Pendapatan Jasa

Setelah mengetahui beberapa masalah perkembangan KUD serta kelemahan dalam tingkat partisipasi maka dibutuhkan suatu strategi pengembangan KUD tersebut untuk masa yang akan datang dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT yang terdiri dari kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (Opportunity), Ancaman (threat) merupakan suatu alat formula strategi menggabungkan antara lingkungan eksternal KUD yang mencerminkan peluang dan ancaman dengan faktor lingkungan internal yang mencerminkan kekuatan dan juga kelemahan dari KUD Mandiri Mojopahit Jaya.
Matriks SWOT akan menghasilkan 4 (empat) kemungkinan alternatif yaitu: 1) Strategi SO adalah strategi yang dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut peluang sebesar-besarnya; 2) Strategi ST adalah strategi yang dibuat denganmemanfaatkan seluruh kekuatan untuk mengatasi seluruh ancaman; 3) Strategi WO adalah strategi yang dibuat untuk memanfaatkan peluang dengan meminimalkan kelemahan yang dimiliki; 4) Strategi WT adalah strategi dengan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.










Tabel 1. Matriks SWOT

                     Faktor internal

Faktor eksternal
Strength (S)

Daftar kekuatan
Weakness (W)

Daftar kelemahan
Opportunity (O)

Daftar peluang
Strategi S-O
Menciptakan strategi dengan menggabungkan kekuatan dengan peluang
Strategi W-O
Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Threats (T)

Daftar ancaman
Strategi S-T
Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk menguasai ancaman
Strategi W-T
Menciptakan strategi dengan meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber : Tedjo Triporno, S.T,Dkk (2005)


Untuk memilih strategi yang baik diterapkan langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Tentukan unsur-unsur SWOT yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki.
  2. Beri nilai untuk masing-masing faktor memberi skala mulai dari 3 (sangat penting), 2 (penting) dan 1 (kurang).
  3. Mencari pendapat yang ahli dalam pengambilan strategi dari unsur-unsur SWOT yang telah diketahui.
  4. Tentukan alternatif strategi berdasarkan kombinasi faktor internal dan faktor eksternal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar