Untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan KUD digunakan
metode analisis secara kuantitatif yaitu dengan menganalisis rasio keuangan KUD
yang diperoleh dari laporan keuangan untuk mengukur likuiditas, solvabilitas,
aktivitas, dan rentabilitas dalam menjalankan usahanya. Menurut Riyanto
(1983) persamaan yang digunakan adalah.
1.
Rasio
Likuiditas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan KUD dalam
membayar seluruh kewajiban yang harus segera dilunasi.
a.
Curren Ratio
(rasio lancar), yaitu kemampuan KUD untuk membayar hutang yang segera harus
dipenuhi dengan aktiva lancar dengan rumus:
Aktiva lancar
Current Ratio =
x 100%
Passiva lancar
Menurut Myer dan Jhon (1979) Current Ratio ini
menunjukan keamanan kerditor jangka pendek atau kemampuan KUD untuk membayar
hutang-hutang tersebut. Dari rumus diatas dapat dilihat bahwa yang mempengaruhi
tnggi rendahnya tingkat likuiditas adalah besarnya aktiva lancar dan passiva lancar.
b. Quick Ratio (rasio cepat) yaitu kemampuan
KUD untuk membayar hutang yang
segera dilunasi
dengan aktiva lancar yang lebih likuid dengan rumus:
Activa lancar - persediaan
Quick Ratio =
x 100%
Hutang lancar
Ukuran yang menjadi pedoman umum untu rumus ini adalah 2
: 1 atau 200%. Perbandingan ini merupakan prinsip hati-hati dimana apabila terjadi
penurunan aktiva lancar sebesar 50% maka KUD masih mempunyai aktiva lancar yang
cukup untuk menutupi hutang lancarnya.
2.
Rasio
Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan KUD untuk membayar seluruh
kewajibannya, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang seandainya
KUD itu dibubarkan (Napa, J.A, 1998).
a. Total asset to
debet ratio (TATDR) yaitu perbandingan antara jumlah aktiva dengan hutang
dengan rumus:
Total Aktiva
TATDR =
x 100%
Total Passiva
Dari TATDR dapat dilihat bahwa tinggi atau rendahnya
tingkat solvabilitas adalah besarnya jumlah aktiva tang dibiayai oleh hutang
atau modal sendiri. Jika peranan modal asing atau hutang lebih besar dalam
membiayai aktiva maka tingkat solvabilitas akan menjadi rendahy. Sebaliknya
jika peranan modal sendiri yang lebih besar maka tingkat solvabilitas akan
tinggi.
b.
Net Worth Debt
Ratio (NWTDR) yaitu perbandingan antara jumlah modal sendiri dengan jumlah
hutang dengan rumus:
Modal Sendiri
NWTDR =
x 100%
Total Hutang
Disini dapat dilihat bahwa yang mempengaruhi solvabilitas
adalah besarnya jumlah modal sendiri dan jumlah hutang yang ada (Fred
Weston, dkk, 1997). Suatu KUD yang solvable belum tentu KUD tersebut likuid
demikian pula dengan sebaliknya. Dalam hubungan likuiditas dengan solvabilitas,
kemungkinan ada empat yang akan terjadi yaitu: KUD yang likuid dan solvabel;
KUD yang likuid tetapi tidak solvabel; KUD yang solvabel tetapi tidak likuid;
dan KUD yang insovabel dan tidak likuid.
3.
Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur sampai seberapa besar efektivitas KUD dalam mengalokasikan
sumber-sumber dananya. Ada beberapa cara yang digunakan dalam mengukur rasio
ini (Ahmad, 1995) yaitu:
a.
Turn Over
Operating Asset (TOA) yaitu dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva
berputar dalam satu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk
menghasilkan revenue dengan rumus:
Penjualan Bersih
TOA =
x 100%
Total Aktiva
b.
Working Capital
Turn Over (WCTO) yaitu kemampuan modal kerja bersih (netto) berputar dalam satu
periode tertentu dengan rumus:
Penjualan
Wc.To =
x 100%
Aktiva Hutang Lancar
4.
Rasio
Rentabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan atau KUD untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Caniago,
1989).
Menurut Hadi Wijaya (1987) didalam penilaian rentabilitas usaha
yang bisa digunakan adalah:
- Rentabilitas Ekonomi (RE) yaitu perbandingan antara laba operasi dengan seluruh keseluruhan total aktiva dengan rumus :
Laba Operasi
RE =
x 100%
Total Aktiva
- Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) yaitu suatu ukuran ratio rentabilitas yang menunjukan berapa besar persen laba yang diperoleh bila diukur dari modal pemilik.
Laba Bersih
RMS
=
x 100%
Modal Sendiri
- Operating Ratio (OR) yaitu suatu rasio yang mengukur tinggi rendahnya biaya operasi yang dikeluarkan akibat suatu proses penjualan, dimana semakin besar biaya operasi yang dikeluarkan maka akan menyebabkan tingkat rasio semakin menurun.
Jumlah Beban Operasi
OR =
x 100%
Pendapatan Jasa
Setelah mengetahui beberapa masalah
perkembangan KUD serta kelemahan dalam tingkat partisipasi maka dibutuhkan
suatu strategi pengembangan KUD tersebut untuk masa yang akan datang dengan
menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT yang terdiri dari kekuatan (strength),
kelemahan (weakness), peluang (Opportunity), Ancaman (threat)
merupakan suatu alat formula strategi menggabungkan antara lingkungan
eksternal KUD yang mencerminkan peluang dan ancaman dengan faktor lingkungan
internal yang mencerminkan kekuatan dan juga kelemahan dari KUD Mandiri
Mojopahit Jaya.
Matriks SWOT akan menghasilkan 4
(empat) kemungkinan alternatif yaitu: 1) Strategi SO adalah strategi yang
dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut peluang
sebesar-besarnya; 2) Strategi ST adalah strategi yang dibuat denganmemanfaatkan
seluruh kekuatan untuk mengatasi seluruh ancaman; 3) Strategi WO adalah
strategi yang dibuat untuk memanfaatkan peluang dengan meminimalkan kelemahan
yang dimiliki; 4) Strategi WT adalah strategi dengan berusaha meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Tabel 1. Matriks SWOT
Faktor internal
Faktor eksternal
|
Strength (S)
Daftar kekuatan
|
Weakness (W)
Daftar kelemahan
|
Opportunity (O)
Daftar peluang
|
Strategi S-O
Menciptakan strategi dengan menggabungkan kekuatan
dengan peluang
|
Strategi W-O
Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
|
Threats (T)
Daftar ancaman
|
Strategi S-T
Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk
menguasai ancaman
|
Strategi W-T
Menciptakan strategi dengan meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman
|
Sumber : Tedjo Triporno, S.T,Dkk (2005)
Untuk memilih strategi yang baik diterapkan
langkah-langkah sebagai berikut :
- Tentukan unsur-unsur SWOT yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki.
- Beri nilai untuk masing-masing faktor memberi skala mulai dari 3 (sangat penting), 2 (penting) dan 1 (kurang).
- Mencari pendapat yang ahli dalam pengambilan strategi dari unsur-unsur SWOT yang telah diketahui.
- Tentukan alternatif strategi berdasarkan kombinasi faktor internal dan faktor eksternal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar