Masalah Penduduk dan Implikasinya
Yang
dimaksud masalah penduduk adalah masalah pertambahan jumlah penduduk
yang sangat besar di negara
berkembang. Hal ini menimbulkan beberapa
masalah pada usaha-usaha pembangunan karena, di satu pihak ,
pertambahan penduduk yang sangat tinggi
akan menimbulkan perkembangan jumlah tenaga kerja yang hamper sama cepatnya.
MASALAH PENDUDUK
Di negara berkembang
pertumbuhan pnduduk yang sangat besar
jumlahnya menambah kerumitan masalah pembangunan. Pada masa ini
setiap tahunnya diperkirakan penduduk
dunia bertambah sebanyak 100 samnpai 120 juta jiwa, dan 80 hingga 90 juta
merupakan pertambahan penduduk di negara berkembang. Usaha-usaha mengurangi
perkembangan penduduk menghadapi beberapa masalah ekonomi, sosial-budaya,
keagamaan, politik, dan psikolog sehingga menimbulkan berbagai kesukaran untuk mengurangi perkembangan penduduk yang
tinggi tersebut dengan baik dan dalam waktu yang relatif singkat.
Faktor yang Mempercepat Perkembangan Penduduk
Perkembangan penduduk dunia yang besar jumlahnya
tersebut disebabkan oleh dua factor. Yang pertama adalah jumlah penduduk yang sudah
terlalu banyak dewasa ini. Semenjak
permulaan abad lalu, yaitu dalam waktu satu abad, penduduk dunia telah
berkembang dari 1,6 miliar memnjadi lebih dari 6 miliar. Pertambahan penduduk
yang demikian besar dalam waktu singkat tersebut belum pernah terjadi dalam
sejarah. Pada pertengahan abad ke tujuh belas (tahun 1650), penduduk dunia
ditaksir berjumlah 545 juta jiwa, dan satu setengah abad kemudian-yaitu pada
tahun 1800-penduduk dunia baru berjumlah 906 juta. Pada permulaan abad ini
penduduk dunia adalah 1.608 juta. Ini berarti dalam abad ke-19 penduduk
bertambah kurang lebih sebanyak 702 juta. Pada oertengahan abad ke-20 (tahum
1950), penduduk telah mencapai hamper 2,5 miliar dan ini merupakan kenaikan
sebesar 878 juta orang antara tahun 1900 dan 1950. Pada tahun 2000 jumlah
penduduk dunia telah mencapai angka 6,05 miliar. Data ini menunjukkan dalam
setengah abad belakangan ini – yaitu dari tahun 1950. Tabel 4.1 memberikan
gambaran mengenai perkembangan penduduk dunia.
Tahun
|
Jumlah penduduk (juta)
|
Tahun
|
Jumlah Penduduk (juta)
|
10.000 tahun SM
|
5
|
1970
|
3.632
|
1
|
250
|
1976
|
4.021
|
1650
|
545
|
1988
|
4.838
|
1750
|
728
|
2000
|
6.053
|
1800
|
906
|
2005
|
6.420
|
1850
|
1.171
|
(taksiran)
|
|
1900
|
1.608
|
|
|
1950
|
2.486
|
|
|
Faktor
kedua, dan yang lebih penting, yang menyebabkan perkembangan penduduk yang
sangat pesat dewasa ini adalah tingkat
pertambahan penduduk yang relatif sangat cepat dalam beberapa dasawarsa
belakangan ini. Bahwa pada masa ini
cepatnya tingkat pertambahan penduduk adalah lebih besar daripada masa-masa
sebelumnya sudah dapat disimpulankan dari gambaran mengenai keadaan
perkrmbangan penduduk yang baru saja dijelaskan. Sebagian besar penduduk dunia, dan
perkembangannya dari tahun ke tahun, terdapat di negara berkembang.
Perkembangan Penduduk Setelah Tahun 1970-an
Perkembangan penduduk tahun 1970-an sampai 2000 data
yang diberi memberikan gambaran lebih terperinci mengenai perkembangan penduduk
di berbagai golongan negara yang dibedakan berdasarkan tingkat pendapatan
perkapita.Negara di dunia dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Low income countries
(LIC) atau negara yang berpendapatan rendah.
2. Middle income countries
(MIC) atau negara berpendapatan menengah
3. High income countries
(HIC) atau negara berpendapatan tinggi.
Semua negara yang berpendapatan
rendah dan ssebagian besar negara berpendapatan menengah tergolong sebagai
negara berkembang. Dengan demikian jumlah penduduk di kedua golongan negara ini
dapatlah dianggap sebagai penduduk yang berada di negara berkembang .
FAKTOR-FAKTOR MENIMBULKAN TINGKAT PERKEMBANGAN
PENDUDUK YANG CEPAT
Tahap-tahap Perkembangan Penduduk
Tahap pertama-antara 1900 sampai tahun 1920- adalah
[eriode dimana tingkat perkembangan penduduk lambat. Ciri-ciri penting dari
tahap ini adalah terdapatnya tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi.
Tahap
kedua, yaitu dari akhir tahap pertama hingga tahun 1950 merupakan periode yang
ditandai dengan penurunan tingkat kematian, namun tingkat kelahiran tidak
mengalami perubahan. Pada tahap ketiga, yaitu setelah perang dunia ke II,
tingkat kematian mengalami penurunan lebih lanjut sedangkan tingkat kelahiran
tetap tidak mengalami perubahan yang berarti. Didasarkan pada sifat ketiga
tahap perkembangan penduduk tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan
penduduk yang sangat pesat di negara berkembang disebabkan oleh proses penurunan
tingkat kematian yang tidak diikuti oleh penurunan dalam tingkat kelahiran.
Perbandingan Pertambahan Penduduk dalam Periode
1911-1913 dan 1957-1963
Di negara
yang termasuk dalam golongan yang disebutkan belakangan ini tingkat pertambahan
penduduk mereka relative rendah, ini disebabkan karena walau tingkat kelahiran
tinggi, tingkat kematian juga tinggi. Di negara yang relatif kaya tingkat
kelahirantidak terlalu tinggi dan tingkat kematian cukup rendah. Di negara yang
relatif kaya tingkat kelahiran sudah sangat m,enurun dan tingkatnya rendah
sekali. Akan tetapi di samping itu tingkat kematian mengalami penurunan lebih
lanjut. Sebagai akibat dari perubahan tersebut tingkat pertambahan penduduknya
mengalami kenaikan yang sangat besar kalau dibandingkan dengan tingkat pada
tahun 1911-1913.
Tingkat Pertambahan Penduduk pada Tahun 1960-an
Di negara
maju tingkat kematian cukup rendah
dibandingkan dengan dinegara berkembang, akan tetapi perbedaan tersebut
tidaklah sebesar seperti perbedaan antara tingkat kelahiran di masing-masing
golongan negara diatas. Di negara maju, kecuali di Oseania, tingkat
perkembangan penduduk berkisar antara 0,6 dan 1,1 persen. Di sebagian besar
daerah Asia,Afrika, dan Amerika Latin diperlukan waktu hanya antara 23-32 tahun untuk menduakalikan jumlah
penduduknya.
Transisi Demografis
Dalam dua tahap yang pertama corak transisi
demografis di negara maju agak bersamaan
sifatnya dengan yang berlaku di negara berkembang, akan tetapi dalam tahap III
terhadap perbedaan yang cukup mencolok.
Dalam tahap III corak transisi demografis di negara
maju dan di negara berkembang lebih besar lagi perbedaannya dibandingkan dengan
perbedaan dalam kedua tahap sebelumnya. Di negara maju tingkat kematiaan
mengalami penurunan lebih lanjut sehingga akhirnya mencapai suatu tingkat
yangsangat rendah. Di negara berkembang transisi demografis dalamtahap III ini
dapat dibedakan dalam dua keadaan. Dalam keadaan pertama, atau kasus A, tingkat
kematian tidak mengalami penurunan lagi, jadi tidak berbeda dengan tahap
sebelumnya. Dalam keadaan yang ke dua, yaitu kasus B, tingkat kematian
menaqlami penurunan lebih lanjut dan besarnya tidak berbeda dengan tingkat
kematian di negara maju.
STRUKTUR UMUR PENDUDUK DAN MASALAH PENGANGGURAN
Peningkatan dalam Jumlah Tanggungan
Di samping masalah ini, perkembangan penduduk yang
kian bertambah cepat dan jumlah yang sangat besar dalam beberapadaswarsa ini,
menimbulkan beberapa masalah baru yang sangat serius. Tingkat perkembangan
penduduk yang semakin cepat menyebabkan proporsi penduduk yang belum dewasa
menjadi bertambah tinggi dan jumlah kelluarga menjadi bertambah besar. Secara
rata-rata setiap keluarga di negara berkembang mempunyai anggota sebanyak satu
setengan kali lipat dari jumlah rata-rata anggota di negara maju.
Masalah Pengangguran Bertambah Serius
Yang lebih serius lagi, pertambahan penduduk yang
semakin pesat dan semakin besar jumlahnya ini memperburuk masalah pengangguran.
Masalah ini menaikkan hambatan pembangunan yang harus di hadapi. Jumlah yang
besar dan tingkat pertambahan yang tinggi menyebabkan jumlah pertambahan tenaga
kerja dari tahun ke tahun menjadi jauh lebih besar dari masa-masa yang lalu.
Pertambahan tenaga kerja tidak dapat diimbangioleh pertambahan kesempatan kerja
yang diciptakan oleh kegiatan-kegiatan ekonomi yang baru, terutama oleh
pertambahan kegiatan di sector industry.
Di samping pengangguran terbuka (open unemployment),
yaitu tenaga kerja yang menganggur penuh, negara berkembang menghadapi masalah
pengangguran tersembunyi atau terselubung, dan underemployment( penggunaan
tenaga kerja yang llebih rendah dari jam kerjanya yang normal). Di negara
berkembang, sudah dimaklumi, sebagian besar penduduk berada di sector
pertanian. Terbatasnya pertambahan luar area pertanian menyebabkan perbandingan
antara luas tanah yang ditanami dengan jumlah tenaga kerja di sector pertanian
menjadi bertambah kecil.
MASALAH PERPINDAHAN PENDUDUK DARI DAERAH PEDESAAN KE
KOTA BEsAR
Urbanisasi di Negara Maju
Perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke
kota-kota besar tak selalu menimbulkan akibat yang sangat kurang menguntungkan
kepada pembangunan ekonomi. Dalam proses pembangunan ekonomi di negara maju
pada masa yang lalu jumlah tenaga kerja yang pindah dari sector pertanian yang
sama besarnya dengan jumlah tenaga kerja yang diperlukan oleh perkembangan
kegiatan-kegiatan ekonomi di kota.
Urbanisasi di Negara Berkembang
Perkembangan penduduk kota tersebut yang sangat laju
tersebut adalah akibat dari perpindahan penduduk yang sangat berlebihan dari
daerah pedesaan. Beberapa studi telah yang menunjukkan bahwa lebih dari setengan pertambahan penduduk yang
terjsadi di kota-kota di negara berkembang ditimbulkan oleh perpindahan
penduduk desa ke kota.
- Masalah Pengangguran di Kota kota Besar
Kegiatan-kegiatan ekonomi yang ada di kota tidak
memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung pertambahan penduduk di kota yang
demikiaan. Selain menghadapi masalah pengangguran terbuka, tenaga kerja yang
berada di kota-kota menghadapi pula
masalah pengangguran terselubung da underemployment. Kalau kedua jenis
pengangguran ini turut pula dipertimbangkan dalam melihat sejauh mana buruknya
masalah pengangguran kota di negara berkembang,maka tidak dapat di sangkal lagi
bahwa masalah penganggguran di kota-kota merupakan salah satu masalah serius
yang dihadapi negara berkembang.
KESIMPULAN
Pertumbuhan
penduduk yang semakin bertambah banyak menimbulkan masalah seperti pengangguran,
dan kesejahteraan sosial. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial hingga mengganggu pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi. Di samping pertambahan jumlah pengangguran di daerah pedesaan, pertambahan penduduk dan
tenaga kerja yang semakin cepat dan besar di sector pertanian menimbulkan pula
masalah penting lain yang harus di atasi negara berkembang, yakni masalah
perpindahan penduduk yang sangat berlebihan dari daerah pedesaan ke kota besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar