Rabu, 22 Januari 2014

materi ekonomi pembangunan BAB 4 Masalah Penduduk dan Implikasinya_nisa



Masalah Penduduk  dan Implikasinya
            Yang dimaksud masalah penduduk adalah masalah pertambahan jumlah  penduduk  yang  sangat besar di negara berkembang.  Hal ini menimbulkan beberapa masalah  pada usaha-usaha  pembangunan karena, di satu pihak , pertambahan penduduk  yang sangat tinggi akan menimbulkan perkembangan jumlah tenaga kerja yang hamper sama cepatnya.
MASALAH PENDUDUK
Di negara berkembang  pertumbuhan pnduduk yang sangat besar  jumlahnya menambah kerumitan masalah pembangunan. Pada masa ini setiap  tahunnya diperkirakan penduduk dunia bertambah sebanyak 100 samnpai 120 juta jiwa, dan 80 hingga 90 juta merupakan pertambahan penduduk di negara berkembang. Usaha-usaha mengurangi perkembangan penduduk menghadapi beberapa masalah ekonomi, sosial-budaya, keagamaan, politik, dan psikolog sehingga menimbulkan berbagai kesukaran  untuk mengurangi perkembangan penduduk yang tinggi tersebut dengan baik dan dalam waktu yang relatif singkat.
Faktor yang Mempercepat Perkembangan Penduduk
Perkembangan penduduk dunia yang besar jumlahnya tersebut disebabkan oleh dua factor. Yang pertama adalah jumlah penduduk  yang sudah terlalu banyak dewasa ini.   Semenjak permulaan abad lalu, yaitu dalam waktu satu abad, penduduk dunia telah berkembang dari 1,6 miliar memnjadi lebih dari 6 miliar. Pertambahan penduduk yang demikian besar dalam waktu singkat tersebut belum pernah terjadi dalam sejarah. Pada pertengahan abad ke tujuh belas (tahun 1650), penduduk dunia ditaksir berjumlah 545 juta jiwa, dan satu setengah abad kemudian-yaitu pada tahun 1800-penduduk dunia baru berjumlah 906 juta. Pada permulaan abad ini penduduk dunia adalah 1.608 juta. Ini berarti dalam abad ke-19 penduduk bertambah kurang lebih sebanyak 702 juta. Pada oertengahan abad ke-20 (tahum 1950), penduduk telah mencapai hamper 2,5 miliar dan ini merupakan kenaikan sebesar 878 juta orang antara tahun 1900 dan 1950. Pada tahun 2000 jumlah penduduk dunia telah mencapai angka 6,05 miliar. Data ini menunjukkan dalam setengah abad belakangan ini – yaitu dari tahun 1950. Tabel 4.1 memberikan gambaran mengenai perkembangan penduduk dunia.



Tahun
Jumlah penduduk (juta)
Tahun
Jumlah Penduduk (juta)
10.000 tahun SM
5
1970
3.632
1
250
1976
4.021
1650
545
1988
4.838
1750
728
2000
6.053
1800
906
2005
6.420
1850
1.171
(taksiran)

1900
1.608


1950
2.486




            Faktor kedua, dan yang lebih penting, yang menyebabkan perkembangan penduduk yang sangat pesat dewasa ini adalah tingkat pertambahan penduduk yang relatif sangat cepat dalam beberapa dasawarsa belakangan ini.  Bahwa pada masa ini cepatnya tingkat pertambahan penduduk adalah lebih besar daripada masa-masa sebelumnya sudah dapat disimpulankan dari gambaran mengenai keadaan perkrmbangan penduduk yang baru saja dijelaskan.  Sebagian besar penduduk dunia, dan perkembangannya dari tahun ke tahun, terdapat di negara berkembang.
Perkembangan Penduduk Setelah Tahun 1970-an
Perkembangan penduduk tahun 1970-an sampai 2000 data yang diberi memberikan gambaran lebih terperinci mengenai perkembangan penduduk di berbagai golongan negara yang dibedakan berdasarkan tingkat pendapatan perkapita.Negara di dunia dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:
1.      Low income countries (LIC) atau negara yang berpendapatan rendah.
2.      Middle income countries (MIC) atau negara berpendapatan menengah
3.      High income countries (HIC) atau negara berpendapatan tinggi.
Semua negara yang berpendapatan rendah dan ssebagian besar negara berpendapatan menengah tergolong sebagai negara berkembang. Dengan demikian jumlah penduduk di kedua golongan negara ini dapatlah dianggap sebagai penduduk yang berada di negara berkembang .
FAKTOR-FAKTOR MENIMBULKAN TINGKAT PERKEMBANGAN PENDUDUK YANG CEPAT
Tahap-tahap Perkembangan Penduduk
Tahap pertama-antara 1900 sampai tahun 1920- adalah [eriode dimana tingkat perkembangan penduduk lambat. Ciri-ciri penting dari tahap ini adalah terdapatnya tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi.
            Tahap kedua, yaitu dari akhir tahap pertama hingga tahun 1950 merupakan periode yang ditandai dengan penurunan tingkat kematian, namun tingkat kelahiran tidak mengalami perubahan. Pada tahap ketiga, yaitu setelah perang dunia ke II, tingkat kematian mengalami penurunan lebih lanjut sedangkan tingkat kelahiran tetap tidak mengalami perubahan yang berarti. Didasarkan pada sifat ketiga tahap perkembangan penduduk tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan penduduk yang sangat pesat di negara berkembang disebabkan oleh proses penurunan tingkat kematian yang tidak diikuti oleh penurunan dalam tingkat kelahiran.
Perbandingan Pertambahan Penduduk dalam Periode 1911-1913 dan 1957-1963
 Di negara yang termasuk dalam golongan yang disebutkan belakangan ini tingkat pertambahan penduduk mereka relative rendah, ini disebabkan karena walau tingkat kelahiran tinggi, tingkat kematian juga tinggi. Di negara yang relatif kaya tingkat kelahirantidak terlalu tinggi dan tingkat kematian cukup rendah. Di negara yang relatif kaya tingkat kelahiran sudah sangat m,enurun dan tingkatnya rendah sekali. Akan tetapi di samping itu tingkat kematian mengalami penurunan lebih lanjut. Sebagai akibat dari perubahan tersebut tingkat pertambahan penduduknya mengalami kenaikan yang sangat besar kalau dibandingkan dengan tingkat pada tahun 1911-1913.
Tingkat Pertambahan Penduduk pada Tahun 1960-an
 Di negara maju  tingkat kematian cukup rendah dibandingkan dengan dinegara berkembang, akan tetapi perbedaan tersebut tidaklah sebesar seperti perbedaan antara tingkat kelahiran di masing-masing golongan negara diatas. Di negara maju, kecuali di Oseania, tingkat perkembangan penduduk berkisar antara 0,6 dan 1,1 persen. Di sebagian besar daerah Asia,Afrika, dan Amerika Latin diperlukan waktu hanya antara  23-32 tahun untuk menduakalikan jumlah penduduknya.
Transisi Demografis
Dalam dua tahap yang pertama corak transisi demografis  di negara maju agak bersamaan sifatnya dengan yang berlaku di negara berkembang, akan tetapi dalam tahap III terhadap perbedaan yang cukup mencolok.
Dalam tahap III corak transisi demografis di negara maju dan di negara berkembang lebih besar lagi perbedaannya dibandingkan dengan perbedaan dalam kedua tahap sebelumnya. Di negara maju tingkat kematiaan mengalami penurunan lebih lanjut sehingga akhirnya mencapai suatu tingkat yangsangat rendah. Di negara berkembang transisi demografis dalamtahap III ini dapat dibedakan dalam dua keadaan. Dalam keadaan pertama, atau kasus A, tingkat kematian tidak mengalami penurunan lagi, jadi tidak berbeda dengan tahap sebelumnya. Dalam keadaan yang ke dua, yaitu kasus B, tingkat kematian menaqlami penurunan lebih lanjut dan besarnya tidak berbeda dengan tingkat kematian di negara maju.
STRUKTUR UMUR PENDUDUK DAN MASALAH PENGANGGURAN
Peningkatan dalam Jumlah Tanggungan
Di samping masalah ini, perkembangan penduduk yang kian bertambah cepat dan jumlah yang sangat besar dalam beberapadaswarsa ini, menimbulkan beberapa masalah baru yang sangat serius. Tingkat perkembangan penduduk yang semakin cepat menyebabkan proporsi penduduk yang belum dewasa menjadi bertambah tinggi dan jumlah kelluarga menjadi bertambah besar. Secara rata-rata setiap keluarga di negara berkembang mempunyai anggota sebanyak satu setengan kali lipat dari jumlah rata-rata anggota di negara maju.
Masalah Pengangguran Bertambah Serius
Yang lebih serius lagi, pertambahan penduduk yang semakin pesat dan semakin besar jumlahnya ini memperburuk masalah pengangguran. Masalah ini menaikkan hambatan pembangunan yang harus di hadapi. Jumlah yang besar dan tingkat pertambahan yang tinggi menyebabkan jumlah pertambahan tenaga kerja dari tahun ke tahun menjadi jauh lebih besar dari masa-masa yang lalu. Pertambahan tenaga kerja tidak dapat diimbangioleh pertambahan kesempatan kerja yang diciptakan oleh kegiatan-kegiatan ekonomi yang baru, terutama oleh pertambahan kegiatan di sector industry.
Di samping pengangguran terbuka (open unemployment), yaitu tenaga kerja yang menganggur penuh, negara berkembang menghadapi masalah pengangguran tersembunyi atau terselubung, dan underemployment( penggunaan tenaga kerja yang llebih rendah dari jam kerjanya yang normal). Di negara berkembang, sudah dimaklumi, sebagian besar penduduk berada di sector pertanian. Terbatasnya pertambahan luar area pertanian menyebabkan perbandingan antara luas tanah yang ditanami dengan jumlah tenaga kerja di sector pertanian menjadi bertambah kecil.
MASALAH PERPINDAHAN PENDUDUK DARI DAERAH PEDESAAN KE KOTA BEsAR
Urbanisasi di Negara Maju
Perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke kota-kota besar tak selalu menimbulkan akibat yang sangat kurang menguntungkan kepada pembangunan ekonomi. Dalam proses pembangunan ekonomi di negara maju pada masa yang lalu jumlah tenaga kerja yang pindah dari sector pertanian yang sama besarnya dengan jumlah tenaga kerja yang diperlukan oleh perkembangan kegiatan-kegiatan ekonomi di kota.
Urbanisasi di Negara Berkembang
Perkembangan penduduk kota tersebut yang sangat laju tersebut adalah akibat dari perpindahan penduduk yang sangat berlebihan dari daerah pedesaan. Beberapa studi telah yang menunjukkan bahwa  lebih dari setengan pertambahan penduduk yang terjsadi di kota-kota di negara berkembang ditimbulkan oleh perpindahan penduduk desa ke kota.
- Masalah Pengangguran di Kota kota Besar
Kegiatan-kegiatan ekonomi yang ada di kota tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung pertambahan penduduk di kota yang demikiaan. Selain menghadapi masalah pengangguran terbuka, tenaga kerja yang berada di  kota-kota menghadapi pula masalah pengangguran terselubung da underemployment. Kalau kedua jenis pengangguran ini turut pula dipertimbangkan dalam melihat sejauh mana buruknya masalah pengangguran kota di negara berkembang,maka tidak dapat di sangkal lagi bahwa masalah penganggguran di kota-kota merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi negara berkembang.
KESIMPULAN
            Pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah banyak menimbulkan masalah seperti pengangguran, dan kesejahteraan sosial. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial hingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Di samping pertambahan jumlah pengangguran  di daerah pedesaan, pertambahan penduduk dan tenaga kerja yang semakin cepat dan besar di sector pertanian menimbulkan pula masalah penting lain yang harus di atasi negara berkembang, yakni masalah perpindahan penduduk yang sangat berlebihan dari daerah pedesaan ke kota besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar