Sabtu, 26 April 2014

jawaban soal nomer 2 analisis SWOT



Jawaban nomer 2
Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan
menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan
ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik
untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang
bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.

TUJUAN ANALISIS
Untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan
ancaman perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan
penyusunan objective dan strategi perusahaan dalam corporate planning.
Outline Proses Rinci
Kerangka SWOT – sebuah matrix dua kali dua – sebaiknya dikerjakan dalam
suatu kelompok yang terdiri dari anggota kunci tim atau organisasi. Pertama, penting
untuk diketahui dengan jelas tentang apa tujuan perubahan kunci, dan terhadap tim atau
organisasi apa analisis SWOT akan dilakukan. Setelah pertanyaan-pertanyaan ini
dijelaskan dan disepakati, mulailah dengan brainstorming gagasan, dan kemudian setelah
itu dipertajam dan diperjelas dalam diskusi. Perkiraan mengenai kapasitas internal dapat dipakai untuk membantu mengidentifikasi dimana posisi sebuah proyek atau organisasi saat ini: sumberdaya yang dapat segera dimanfaatkan dan masalah yang belum juga dapat diselesaikan. Dengan melakukan hal ini kita dapat mengidentifikasi dimana/kapan sumberdaya baru, keterampilan atau mitra baru akan dibutuhkan. Bila berpikir tentang kekuatan, perlu memikirkan tentang contoh-contoh keberhasilan yang nyata dan apa penjelasannya.
-Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan untuk memikirkan isu-isu di atas antara lain:
Saat ini jenis pengaruh kebijakan apa yang dapat dikerjakan oleh organisasi / proyek kita
dengan sangat terbaik? Dimana kita mengalami sukses terbesar?
-Jenis keterampilan dan kapasitas mempengaruhi kebijakan apa yang kita miliki?
-Di bidang apa masyarakat  kita dapat memanfaatkan dengan sangat efektif sumber daya alam yang ada disekitarnya ?
-Siapa saja mitra terkuat kita dalam mempengaruhi kebijakan?
-Kapan mereka telah bekerja bersama kita untuk melakukan dampak kebijakan?
-Apa yang dianggap para wakil – wakil rakyat  sebagai kekuatan dan kelemahan utama? Dan mengapa?
-Apa pendapat mereka yang berada diluar organisasi?
Sebuah perkiraan tentang lingkungan eksternal cenderung difokuskan pada apa yang
terjadi di luar organisasi atau pada bidang yang belum mempengaruhi strategi tetapi dapat
saja mempengaruhi strategi – baik secara positif maupun negatif.
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal
(dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats.
Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi
yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan
sebagai pemecah masalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
  • Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
  • Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang
    terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
  • Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
  • Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Grid di atas merangkum beberapa bidang subjek yang perlu mempertimbangkan baik faktor internal maupun faktor eksternal. Grid ini dapat digunakan sebagai judul topik bila kita bekerja dalam kelompok-kelompok kecil (gagasan yang baik bila kelompokmu lebih besar dari delapan orang).
Bagaimana dengahn berdasarkan kekuatan kelompok dapat membangun untuk memajukan sasaran dan strategi kita? Apa yang dapat dimasukkan dalam strategi untuk meminimallkan kelemahan kita? Dan seterusnya. Setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil. Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness dan threat.
Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Perencanaan strategis (strategic planner) suatu perusahaan harus menganalisis faktorfaktor
strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) pada kondisi
yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi atau popular disebut Analisis
SWOT. Dalam menganalisis data digunakan teknik deskriptif kualitatif guna menjawab
perumusan permasalahan mengenai apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang
ada pada objek penelitian dan apa saja yang menjadi peluang dan ancaman dari luar yang
harus dihadapinya. Dalam penelitian dilakukan identifikasi variable-variabel yang merupakan kekuatan dan peluang yang kemudian digunakan skala likert atas lima tingkat yang terdiri dari: Sangat baik (5), Baik (4), Cukup baik (3), Kurang baik (2), dan Tidak baik (1), berupa Skala
Likert Keunggulan dan Peluang Kemudian penelitian dilanjutkan dengan identifikasi variable-variabel yang merupakan kelemahan dan ancaman dari luar yang kemudian digunakan skala likert atas lima tingkat yang terdiri dari: Sangat berat (=5), Berat (=4), Cukup berat (=3), Kurang berat (=2), dan Tidak berat (=1), berupa Skala Likert Tantangan dan Ancaman
Analisis SWOT ini adalah membandingkan antara faktor eksternal, berupa Peluang
(opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal, yang berupa Kekuatan
(strengths) dan Kelemahan (weaknesses). Selanjutnya, nilai rata-rata masing-masing faktor positif dibandingkan dengan faktor negatif baik di lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Dan Hasil dari perhitungan tersebut, dituangkan dalam digram Cartesius.
Dari diagram Cartesius tersebut, dapat diketahui hasil analisis SWOT, sesuai dengan
posisi dari hasil perhitungannya, yaitu: Sebelah kiri atas -> Startegi Rasionalisasi (Turne around).
Sebelah kanan atas -> Strategi Agresif (Growth). Sebelah kiri bawah -> Strategi Defensif. Sebelah Kanan bawah -> Strategi Diversifikasi. RUANG LINGKUP –Lingkungan -Keadaan intern perusahaan – Peramalan
JENIS DAN SUMBER INFORMASI
1.      Ekstern:
Sementara itu, dari sisi eksternal secara pasti persaingan global akan semakin kuat berpengaruh pada pembangunan nasional pada masa yang akan datang. Perekonomian nasional akan menjadi lebih terbuka yang secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap perkembangan daerah-daerah di Indonesia. Sejak tahun 2003, AFTA telah diberlakukan secara bertahap di lingkup negara-negara ASEAN, dan perdagangan bebas akan berlangsung sepenuhnya mulai tahun 2008. Selanjutnya mulai tahun 2010 perdagangan bebas di seluruh wilayah Asia Pasifik akan dilaksanakan. Dalam kaitan itu, tantangan bagi daerah-daerah adalah menyiapkan diri menghadapi globalisasi perekonomian untuk mendapatkan keuntungan secara maksimal sekaligus mengurangi kerugian dari persaingan global melalui  pengelolaan sumberdaya yang efisien dan efektif. Oleh karena itu identifikasi kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang yang dimiliki oleh masing-masing daerah sangat penting dilakukan berdasarkan potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan agar setiap daerah dapat memanfaatkan keunggulan yang terdapat di masing-masing daerah; dan keunggulan yang tersebar di beberapa wilayah tersebut dimanfaatkan untuk membawa bangsa Indonesia secara keseluruhan menjadi bangsa yang maju, adil, dan makmur.


PROSES DAN PERALATAAN ANALISIS
1. Analisis Lingkungan:
  1. Ekonomi  
-          Di lihat dari sedikit perekonomian makro dibidang perbankan ini dapat kita rasakan pertumbuhan ekonomi itu meningkat.Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang triwulan I-2011 masih akan tumbuh tinggi, yakni di kisaran 6,4 persen. Sehingga, sepanjang tahun ini, perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh di kisaran 6-6,5 persen.
-          Sumber daya alam memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pembangunan dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Peranan sumber daya alam dapat dilihat dari sumbangannya terhadap PDB yang pada tahun 2002 mencapai 24,8 persen dan penyerapan tenaga kerja mencapai 48 persen. Namun, di lain pihak keberlanjutan atas ketersediaannya sering diabaikan sehingga daya dukung lingkungan menurun dan ketersediaan sumber daya alam menipis. Dalam 5 tahun mendatang diperkirakan Indonesia akan mengalami krisis air, krisis pangan, dan krisis energi.  Ketiga ancaman krisis ini menjadi tantangan nasional jangka panjang yang harus diantisipasi secara dini agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat dan bangsa.
-          Ekonomi indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang meningkat.dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat melihat perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain. dengan pendapatan nasional per tahun indonesia mampu memberikan kemajuan.Pendukung Pencapaian Visi 2019 Mendeklarasikan visi dan misi kebanyakan dimulai dengan analisis potensi diri dan perubahan lingkungan, atau biasa dikenal dengan istilah SWOT. Analisis SWOT akan melihat besarnya Peluang yang bisa diperoleh dari Potensi Kekuatan yang ada serta besarnya Ancaman akibat Potensi Kelemahan yang tidak dapat ditanggulangi. Analisis SWOT yang tepat terbukti mampu dilakukan Singapura, negara tetangga dekat kita secara geografis. Tahun 1959, Lee Kwan Yew mengajak bangsa Singapura bangkit dan bekerja keras agar pada tahun 1980 (20 tahun kemudian) bisa menyamai bangsa Eropa, tapi tak seorangpun percaya. Mengapa demikian? Karena waktu itu GNP per capita Singapura hanya USD 400. Ternyata 31 tahun kemudian saat Lee mengundurkan diri sebagai Perdana menteri (1990), GNP percapita Singapura meningkat 60 kali lipat (6000 persen) dari USD 400. Contoh lainnya adalah di Finlandia, yang mampu bertransformasi dari negara dengan ekonomi SDA menjadi negara produsen ICT terkemuka dunia (contohnya NOKIA) hanya dalam waktu 15 tahun. Jumlah penduduk yang besar disatu sisi bisa jadi peluang, tetapi disisi lain bisa jadi ancaman. Singapura dan Finlandia adalah contoh pelaku sukses visi negara dengan penduduk sedikit (sekitar +/- 5 juta jiwa), tetapi ternyata China adalah salah satu contoh sukses negara bervisi dengan jumlah penduduk lebih besar dari Indonesia.
  1. Pemerintah/perundang-undangan
-          Selain itu kebijakan pembangunan nasional yang selama ini kurang memberikan perhatian yang memadai pada kesenjangan juga menimbulkan beberapa ekses negatif terhadap pembangunan daerah, antara lain: menumpuknya kegiatan ekonomi di daerah tertentu saja, seperti terkonsentrasinya industri manufaktur di kota-kota besar di Pulau Jawa; terjadinya pertumbuhan kota-kota metropolitan dan besar yang tidak terkendali yang mengakibatkan turunnya kualitas lingkungan perkotaan; melebarnya kesenjangan pembangunan antara daerah perkotaan dan perdesaan; meningkatnya kesenjangan pendapatan perkapita; masih banyaknya daerah-daerah miskin, tinggi pengangguran, serta rendah produktivitas; kurangnya keterkaitan kegiatan pembangunan antar wilayah; kurang adanya keterkaitan kegiatan pembangunan antara perkotaan dengan perdesaan; tingginya konversi lahan pertanian ke nonpertanian di Pulau Jawa; serta terabaikannya pembangunan daerah perbatasan, pesisir, dan kepulauan.
-          Jika indonesia bisa membandingkan antara pemerintah pusat dan daerah bagaimana pertumbuhan yang sedang berkembang di masing – masing dua arah yang berbeda itu. Seharus yag didahulukan adalah pembangunan daerah. Akan tetapi jika pusat lebih ingin mendahulkan perubahan di pusat seharusnya ada kesetaraan antara pusat dan daerah agar tidak terjadi tumpang tindih.
-           Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah satu indikator yang banyak digunakan peneliti untuk menganalisis keadaan makro ekonomi. Data PDB memiliki peran yang cukup penting dalam menganalisis suatu permasalahan makro ekonomi sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, diantara kegunaan data PDB antara lain adalah untuk menentukan laju pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi. Selain itu, dari data PDB ini juga dapat diturunkan menjadi beberapa indikator ekonomi lainnya. Sebelum kita membahasnya secara lebih detail, mari kita bahas tentang PDB itu sendiri, bagaimana pendekatan penghitungannya dan cara menghitungnya.
Penghitungan PDB dilakukan dengan 3 pendekatan, yaitu:
1.      Pendekatan produksi
2.      Pendekatan pendapatan
3.      Pendekatan pengeluaran / penggunaan
Dari ketiga pendekatan tersebut perekonomian Indonesia akan terkontrol misalka dengan adanya kebijakan yang benar – benar menyeimbangkan pengeluaran dan produksi. Jika sumber daya alamnya bisa terkelola dengan baik maka perekonomian Indonesia akan stabil tapi satu yang harus di pertimbangkan terlebih dahulu yaitu menciptakan SDM yang berkualitas.
-          Impor  dan Ekspor harus segera diatasi. Lebih menekankan barang – barang dalam negeri dan lebih memenuhi permintaan dalam negeri dari pada keluar neger.
-          Menetapkan kebijakan yang searah dan terarah bukan malah tambah mengngoncang perekonomian Indonesia. Indonesia masih terbelenggung oleh kebijakan moneter. Jika peran serta perintah bisa menyeimbangi pasar dan konsumen setidaknya pendapatan perkapita negara akan lebih stabil.
  1. Teknologi
-          Mengenalkan teknologi untuk masyarakat dikalangan bawah. Dengan demikian masyarakat yang tidak mengerti tentang teknologi setidaknya mereka tahu bahwa di Era globalisasi ini peran serta SDM dan teknologi sangat mendukung pembangunan negara.
  1. Geographies
-          Indonesia termasuk negara kepulauan, indonesia adalah negara kesatuan, Indonesia adalah negara yang kaya akan SDA jika semua yang dimiliki Indonesia itu tidak di kelola dengan baik maka semua negara akan mengambil alih semua milik Indonesia (lokasi, nusantara)
  1. Sosial budaya
-          Kebudayaan Indonesia yang bercirikan Bhinneka Tunggal Ika telah berkembang sepanjang sejarah bangsa. Budaya bangsa Indonesia bersifat terbuka terhadap masuknya nilai positif budaya lain untuk mewujudkan jatidiri dan meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Nilai budaya bangsa merupakan akar pandangan integralistik bangsa dan prinsip kekeluargaan sehingga sangat strategis untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia
-          Terjadinya krisis identitas nasional ditandai dengan semakin memudarnya nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan, keramahtamahan sosial, dan rasa cinta tanah air yang pernah menjadi kekuatan pemersatu dan ciri khas bangsa Indonesia. Demikian pula kebanggaan atas jati diri bangsa seperti penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar semakin menurun. Identitas nasional meluntur oleh cepatnya penyerapan budaya global yang negatif serta kurang mampunya bangsa Indonesia menyerap budaya global yang lebih sesuai bagi pembentukan karakter bangsa.
-          Lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman yang ditandai dengan menguatnya orientasi kelompok, etnik, dan agama, berpotensi menimbulkan konflik sosial dan bahkan disintegrasi bangsa. Masalah ini semakin serius dengan semakin terbatasnya ruang publik yang dapat digunakan dan dikelola bersama masyarakat multikultur untuk penyaluran aspirasi. Dewasa ini muncul kecenderungan pengalihan ruang publik ke ruang  privat karena desakan ekonomi.
2. Analisis Keadaan Intern pemerintahan :
  1. Organisasi
-          Peralihan kekuasaan negara dari pemerintah kolonial kepada Pemerintah Indonesia pada tahun 1945 menuntut pelaksanaan tugas-tugas yang lebih berat untuk ditangani dan dituntaskan termasuk membangun Sistem Hukum Nasional. Mengingat sistem hukum berlandaskan nilai-nilai yang sudah hidup lama dalam masyarakat sehingga diperlukan waktu yang lama untuk menyusun sistem hukum yang baru, maka ditetapkan Aturan Peralihan dalam UUD 1945 untuk menghindari terjadinya kekosongan hukum. Ini berarti sistem hukum yang telah berlaku sebelum diproklamirkannya kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap berlaku selama belum ada pengganti aturan hukum yang telah ada. Salah satu tugas yang belum dituntaskan adalah mewujudkan Sistem Hukum Nasional Indonesia, sistem hukum yang mencerminkan cita-cita, jiwa, semangat serta nilai-nilai sosial yang hidup di Indonesia.
-          Sistem Hukum Nasional Indonesia meliputi substansi hukum, baik tertulis (peraturan perundang-undangan) maupun tidak tertulis, serta kebiasaan ketatanegaraan; struktur hukum yang mencakup kelembagaan hukum, serta budaya hukum yang mencerminkan cara pandang masyarakat terhadap hukum nasional.
-          Manajemen pemerintahan saat itu lebih menitikberatkan pada penyediaan pelayanan dasar kepada rakyat yang kondisinya sangat memprihatinkan dalam situasi politik yang belum stabil. Oleh karena itu jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat masih sangat terbatas. Hak-hak masyarakat dalam pelayanan publik, sebagai mandat UUD 1945, belum dapat diberikan secara penuh karena Negara tidak memiliki cukup sumber daya yang memadai. Dalam perjalanannya kemudian, hak-hak ini juga belum sepenuhnya dapat dipenuhi dalam penyelenggaraan  berbangsa dan bernegara.
  1. Fungsi pemerintah (pen, pemasaran, keuangan, personalia – SDM).
3. Peralatan Analisis: Peramalan
  1. Arti dan peranan peramalan (REPO: rasional, estimate, preparasi, dan
    operasional).
  2. Ruang lingkup peramalan.
Ruang lingkup peramalan itu sendiri berawal dari pengukuran mengembangan yang berawal dari pedesaan (daerah terpencil). Jika pengembangan tersebut berhasil maka dapat dilihat bahawa keberhasilan dari pelaksanaan tersebut sudah berjalan lancar dan dapat dikatakan berahsil.
  1. Langkah peramalan.
Langkah peramalan salah satunya dalam segi kelayakan insfrastruktur jalan yang ada di pedesaan dan bagaimana cara memciptakan suasana baru seperti kemacetan di areal perkotaan terutama jakata. 
  1. Teknik dan metode peramalan.
Mencoba jangka waktu yang pendek jika dalam jangka waktu tersebut dapat berjalan lacar maka butuh pengembangan lagi untuk teknik tersebut dalam jangka waktu panjang (5 tahun kedepan)
  1. Contoh peramalan.
Ranah pendidikan di Indonesia tidak seburuk yang kita kira. Sejauh mana peran pendidikan yang sangat menentukan suatu pembangunan yang berkelanjutan. Tidak perlu merubah struktur pendidikan terlalu jauh agar semua peserta didik tidak kebingungan dalam hal pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar