Senin, 14 April 2014

makalah sejarah teori ekonomi ke 4 David Ricardo


RICARDO YANG LICIN MEMBAWA ILMU EKONOMI KE JALUR YANG BERBAHAYA
David Ricardo adalah ekonominya ekonomi per excellence.
-          PAUL A.SAMUELSON (1962:8)
David Ricardo, tokoh yang piawai tetapi keras kepala, membawa kendaraan ilmu ekonomi ke jalur yang keliru jala yang bagaimana juga, diarahkan kea rah yang membingungkan oelh pengagumnya yang pandai tetapi juga keras kepala, John Stuart Mill.
Ekonomi Inggris terkemuka David Ricardo (1772 – 1823) terkenal karena banyak hal. Dia adalah ekonomi yang paling kaya,. Dia sahabat terdekat Maltus. Dia memuji perdangan bebas, hard money,  hokum keuntungan komperatif, dan prinsip ilmu ekonomi klasik lainnya. Kebijakan laissez faire_ nya sesuia dengan kebijakan Adam Smith.

RICARDO LAHIR DARI KELUARGA YAHUDI
DAVID RICARDO adalah anak ketiga dari sekitarnya 17 atau 23 bersaudara ( Sraffa 1995:24). Nama ayahnya sangat berbau yahudi , Abraham Israel Ricardo. Abraham Israel Ricardo adalah penganut Yahudi Sepharidic dari keturunan Spayol – Portugal yang menetap di Belanda setelah diusir dari Spanyol pada akhir abad 15. Ayahnya adalah pialang yang sukses dan berusaha membangun sebuah dinasti keluarga. Dia pindah ke London pada tahun 1760. David lahir di London 12 tahun kemudian. Pada usia 14 tahun, setelah belajar di sekolah Yahudi di Amsterdam, David dipekerjakan oleh ayahnya di London Stock Exchange.
RICARDO MENIKAH DAN LANGSUNG KEHILANGAN WARISAN
Akan tetapi, segalanya berubah pada tahun 1793 ketik pada usia 21 tahun David menikah seorang pengikut Quaker. ( Dia kelak menjadi Unitarian dan sebagian besar saudaranya akan mengikuti jejak David dan meninggalkan komunitas Yahudi ). Ibunya sangat terpukul sehingga ia memaksa Abraham untuk mengusir David dari rumah dan mencabut hak warisnya.  Tetapi sang ayah berdamai dengannya. Bagaimana juga David terpaksa pergi dan berbekal beberapa ratus Pound.
Dengan mengendalkan pengalaman saat berkerja pada ayahnya dan koneksinya pada Stock Exchange Coffee House di Jalan Threadneedle, Ricardo berhasil mengumplkan banyak kekanyaan. Melalui kegiatan perdagangan saham dan  kontraktor peminjaman pemerintah.
PENSIUN, POLITIK DAN KEMATIAN
Pada 1814, di usianya yang ke 42, Ricardo menjadi tuan rumah tanah desa, membeli tanah perkebunan yang sangat luas yang bernama Gatcomb Park di Gloucestershire ( sekarang dimiliki oleh putri Ann ). Ricardo menyukai Matematika, Kimia, Geologi, Mineralogi sering mengadakan pertemuan intelektual di Gatcomb. Minat terhadap ilmu ekonomi dimulai sejak 1799, ketika dia tinggal di Bath saat dia mulai membaca wealth of nation (1776) Adam Smith.
Setelah dia mendapat keuntungan pada pertengahan tahun 1810-an, dia kehilang minat pada bursa saham dan mulai menulis secara teratur tentang persoalan – persoalan ekonomi. Pada tahun 1817 dia membulikasikan magnum opusnya, One the of Partilical Economy an Taxation, dan pada 1819 dia membeli buku kursi di parlemen.
 SUMBANGAN POSITIF RICARDO
Ricardo memberikan beberapa sumbangan positif, meskipun dia tak pernah masuk ke perguruan tinggi.
RICARDO; SANG MONETARIS
Pertama, sebagai mentor awal dari aliran mata uang, Ricardo mendukung kebijakan moneter anti – inflasi yang kuat. Pada periode 1809-10, Inggris mengalami inflasi besar karena biaya perang da Bank of England mencabut standar emas. Ricardo menciptakan kontroversi dengan menulis studi ekonomi pertamanya, The High Price of Bullion ( 1811 ) dimana dia mengetakan inflasi negerinya di akibatkan karena Bank of England menerbitkan Bank note berlebihan. Ricardo percaya pada teori kuantitas uang yang ketat, yang juga dianut oleh David Hume, yang menyatakan bahwa tingkat harga umum terkait erat dengan perubahan jumlah uang beredar dan kredit.
Untuk memulihkan situasi keuangan di Inggris, Ricardo menganjurkan pembukaan pembayaran oleh Bank of England. Solusinya dinyatakan sebagai berikut: “pemecahan yang saya tawarkan untuk menanggulagi persoalan dalam keuangan kita adalah Bank harus pelan – pelan menurunkan jumlah uang yang beredar sampai sebanding dengan logam ( mulia ) yang direspresentasikannya , atau dengan kata lain, sampai harga emas dan perak turun sampai senilai uanganya” ( Ricardo 1876: 287 ). Ricardo mengakui kemungkinan munculnya “ konsekuensi paling buruk bagi perdagangan dan komersial negara” sebagai akibat dari tindakan deflasioner ini, tetapi dia mengatakan bahwa ini adalah “ satu – satunya cara untuk memulihkan keuangan agar mencapai nilai yang tepay dan wajar.” Menurut Ricardo, hali ini tidak akan banyak menggangu jika kebijakan tersebut dilaksanakan secara bertahap. Ringkasnya, Ricardo memilih standar nilai tukar emas, yang bertujuan agar harga emas tetap sama nilainya dengan uang kertas ( banknote). Bank sentral tidak boleh memiliki kekuasaan bebas menentukan sendiri kebijakannya: “ Pihak yang mengeluarkan uang kertas mengatur pengeluarannya itu berdasarkan kuantitas uang kertas yang beredar” ( 1876: 403).
Setelah Ricardo meninggal, sekelompok bankir berpengaruh yang dikenalkan sebagai Currency School berjuan mempertahankan nilai pound Inggris. Mereka mendukung standar mata uang, dengan emas dan perak sebagai standar. Mereka menentang menajemen diskresioner atas mata uang oleh bank sentral dan menganjurkan prinsip yang menyatakan bahwa semua pengeluaran uang di masa depan harus di tambah atau di kurangi berdasarkan cadangan emas.
HUKUM PENDAPATAN YANG MENURUN
KEDUA , Ricardo ( bersama Maltus ) mengembangkan hukum pendapata yang menurun atau berkurang. Ricardo mengembangkan hukum ini pada 1815 dalam bukunya yang berjudul Essay on the Influence of Low Price of Corn on the Profits of Stock.  Pendekatan yang dipakai merupakan benih bagi teorisasi abstrak yang dipakai dalam Principles yang terbit pada 1817. Tesis utama Ricardo adalah kelangkaan tanah akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.
Dalam mengembangkan “model jagung” ini, Ricardo menggunakan sejumlah asumsi sederhana. Pertama: dia mengasumsikan satu pertanian besar memproduksi  jagung ( corn ). Kedua, dia mengasumsikan upah tetap riil yang konstan (setelah inflasi ) berada pada level subsisten, berdasarkan “hukum besi  upah” yang dianut oleh Maltus dan Ricardo. Ketiga, dia mengasumsikan kapital tetap, satu sekop per pekerja untuk memproduksi hasil jagung.
Oleh karena itu, dalam model jagung Ricardo ini, semua input ( tanah, tenaga kerja, dan kapital atau modal ) dikaitkan dengan harga jagung. Saat tenaga kerja bertambah, di perlukan pula tambahan tanah untuk mendapatka  tambahan hasil- sebab tanah yang dipakai berkurang kesuburan tanahnya  atau produktivitasnya. Bahkan jika ditambahkan lagi tenaga kerja dan modal kuantitas tanah yang sama, hasilnya akan tetap sama atau tidak bertambah. Akibatnya output bersih akan menurun, dan pertumbuhan ekonomi merosot.
Dalam karya utamanya, On the Prinsiples of Political Economy and Taxation (1817) , Ricardo mengganti “ model jagung” satu sektor, tetapi argumen dan hasilnya sama: menurunnya pendapatan per acre.
Untuk menunda atau membalikkan hasil yang buruk ini, Ricardo mengecam Cron Law, yakni restriksi dan tarif yang dikenalkan pada produk pertanian di Inggris. Dengan mengimpor lebih banyak jagung (atau hasil pertanian lainya ) dan menurunnya harga, para petani dapat menurunkan upah, menikmati keuntungan yang lebih banyak, memicu lebih banyak investasi, dan karena itu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Konsekuensinya, Ricardo menjadi pendukung perdangan bebas dan penemtang Cron Law.
RICARDO MENGURAIKAN HUKUM YANG AKAN MEREVOLUSIONERKAN PERDANGAN DUNIA
KETIGA, Ricardo mengemukakan salah satu hukum terbesar dalam ilmu ekonomi, keuntungan koperatif, yang menjadi pukulan telak bagi proteksionisme.
Ricardo mendukung perdangan bebas semasa perdebatan Cron Law pada 1813 – 1815, tetapi kontribusinya yang terpenting perdangan bebas muncul beberapa tahun kemudian ketika dia mengembangkan hukum keuntungan komparatif.
Hukum ini menyatakan bahwa perdagangan bebas akan menguntungkan kedua belah pihak, dan yang paling mengejutkan adalah perdagangan bebas akan membuat satu negara melakukan spesialisasi meskipun suatu negara memiliki keuntungan absolut dalam produk tertentu.
DOKTRIN YANG RUMIT
Doktrinnya yang terkenal ini muncul setelah diskusi panjangan dengan kawannya sesama ekonom, James Mill, ayah Jhon Stuart Mill. Bahkan ada beberapa pihak yang menganggap James Mill dan Robert Torres sebagai pencipta hukum ini ( Rothbard 1995 : 96 – 98 . ( sejarawan selalu mempelajari anteseden yang menemukan prinsip yang terkenal. Bagaimanapun  juga mungkin tidak ada yang baru dimuka bumi ini. Meskipun demikian Ricardo-lah yang mempopulerkan konsep ini ).
RICARDO MENGGUNAKAN CONTOH TERKENLA UNTUK MEMBUKTIKAN PENDAPATANYA
Ricardo mengilustrasikan hukum keuntungan komparatif dengan contoh terkenal produk pakaian Inggris dan anggur Portugal ( Ricardo 1951: 133 – 42 ). Sekali lagi untuk menunjukkan poin ini, dia menggunakan contoh yang sangat sederhan . misalkan untuk memproduksi satu pakaian Inggris memerlukan 50 pekerja sedangakan Portugal 25 pekerja. Di lain pihak, untuk produk anggur Portugal membutuhkan jumlah yang sama, yakni 25, sedangkan Inggris membutuhkan 200 (kita sedikit mengubah angka Ricardo untuk memudahkan pemahaman – lihat de Vivo 1987 – 194 ).
Ricardo membuat hukum keuntungan komperatif Ricardo dapat di aplikasikan dalam satu negara, bukan hanya antarnegara. Seorang dokter mempunyai keuntungan absolut dalam hal pengobatan dan kerja sekretariat, tetapi dokter harus melakukan spesialisasi dalam pengobatan dan menyewa sekretaris jika dia ingin memaksimalkan pemdapatannya. Hukum keuntungan komperatif bekerja pada setiap perdagangan dan proses produksi.
Argumen klasik untuk mendukung perdagangan bebas, yang dipimpin Adam Smith, David Ricardo dan lainnya, telah dikemukakan sedemikian kuatnya sehingga hambatan perdaganga perlahan – lahan berkurang sejak 1830-an.
Beberapa tahun kemudian – pada 1846 – Corn Laws dicabut dan Inggris segera menjadi kekuatan industri baru dengan mengimpor bahan pangan dan mengekspoe barang – barang manufaktur. Seluruh dunia kemudian ikut melakukan pengurangan hambatan perdagangan mereka.
“BOOK OF HEADACHES” RICARDO
Keempat, “model jagung” yang dangkal menimbulakan kemacetan dalam perekonomian
Ricardo adalah sosok yang penuh paradoks, seorang ekonomi yang berpengaruh baik sekaligus buruk terhadap dunia : baik dalam topangan teoritisnya untuk uang yang sehat dan perdagangan bebas, dan buruk dalam modl makro kepentingan kelas yang saling bertentangan.
Pendekatan Ricardo sangar berbeda dengan pendekatan Adam Simt. Wealth of Nation Smith penuh dengan contoh dan hidup yang jelas, sedangkan principles  Ricardo bersifat abstrak dan membosankan, penuh dedukasi ala Euclidian, tanpa studi kasus historis. Para mahasiswa kerap meyebutnya “Ricardo’s Book of Headaches” (St. Clair 1965; xxiii).
Di lain pihak, buku Ricardo lebih memfokuskan pada hal – hal yang bukan menjadi  titik perhatian Smith. Buku Ricardo menjadi sebuah buku “ yang penuh antagonisme dan pertentangan” ( Chamberlian 1965:75).
RICARDO BERFOKUS PAD DISTRIBUSI, BUKAN PERTUMBUHAN
Dalam sebuah suratnya kepada Maltus, Ricardo menjelaskan, “ Ekonomi politik menurutmu adalah penelitian tentang sifat dan penyebab kekayaan ( pandangan Adam Smith ); tetapi kupikri sebaliknya  ia dinamakan penelitian tentang hukum – hukum yang menentukan pembangian produk industri di antara kelas – kelas yang menyetujui dalam  rumusannya “ ( Rothbard 1995: 82)
HUKUM UPAH BESI DAN PENURUNAN PROFIT MENURUT RICARDO
Sistem Ricardo berkaitan tragis bagi semua orang kecuali pemilik tanah. Buruh dalam sistem Ricardo adalah unit – unit yang seperti mesin dan hanya mendapatkan upah subsistem dalam jangka panjang. Jika upah naik, pekerja akan punya lebih banyak anak, yang pada gilirannya akan menaikkan pasokan (supply ) tenaga kerja, memaksa upah turun kembali. Jadi “hukum besi upah” Ricardo mengadirkan gambaran tragis bagi pekerja atau buruh.
SERANGAN MEMATIKAN RICARDO TERHADAP PEMILIK TANAH
Satu – satunya pihak yang untung dalam gambaran buram Ricardo adalah pemilik tanah. Mereka mendapatkan keuntungan dari rente lebih besar saat harga benih naik. Petani penyewa tidak mendapat keuntungan dari harga yang tinggi itu karena mereka harus membayar sewa yang lebih tinggi. Ricardo mempertahankan kata – kata Adam Smith; “pemilik tanah senang memungut panen di tempat di mana mereka tak pernah menanam” ( Smith 1965: (1776): 49).
Menurut sistem fatalistik Ricardo, upah cenderung menuju ke level subsistem, dalam jangka panjang profit menurun, dan pemilik tanah terus mengumpulkan pendapatan mereka yang diperoleh secara tidak adil.
Marx dan kaum sosilas mengambil pandangan Ricardo yang mengecam pemilik tanah yang ongkang – ongkang ini. Kritik Ricardo juga mendorong Henry George untuk melakukan nasionalisasi tanah dan menganjurkan gerakan pajak tunggal.
PENCARIAN RICARDO YANG SIA – SIA TERHADAP NILAI INTRINSIK
Terakhir, Ricardo bertekad menemukan sebuah “ukuran nilai yang tetap” dia tidak memfokuskan pada emas sebagai unit nilai terbesar, tetapi pada  kuantitas unit kerja ( bukan upah ) sebagai numeraire. Dalam trasisi klasik, Ricardo menitikberatkan pada teori nilai kosong produksi, yakni bahwa hanya harga umumnya ditentukan oleh ongkos (supply ) ketimbang kualitas (demand ).
Bahkan Robert Maltus tidak setuju dengan temannya ini dan dia menulis “ entah itu kerja atau komoditas tidak bisa menjadi ukuran nilai tukar yang akurat” (Ricardo 1951:461).
PENGARUH BAIKNYA
Ricardo memiliki momen tersndiri dalam sejah, dan momen ini sangat penting. Dukkungannya terhadap uang yang sehat membuat pemerintah Inggris mengesahkan Peel Act pada 1844, yang menetapkan sandar moneter anti-infalsi yang ketat, dan kecamannya terhadap restikasi perdagangan jelas membantu pencabutan Cran Law, kebijakan tarif yang terkenal buruk di Inggris di sektor bahan – bahan pertanian pada 1846.
Setelah menjadi dua perubahan kebijakan ini, Inggris dengan cepat menjadi “workshop dunia”, mengimpor sebagian besar makanan dan mengekspor pakaian dan barang – barang manufaktur, dan karena itu mendorong Revolusi Industri.
PENGARH BURUKNYA
Namun Ricardo memiliki sisi gelap. Model analitiknya seperti pedang bermata dua. Model itu memberi kita teori kuntitas uang dan hokum keuntungan komparatif, tetapi model itu juga memberi kita teori nilai kerja, hokum besi upah minimium, dan sesuatu yang oleh ekonom disebut “ kejahatan Ricardian “ yang di definisikan sebagai penggunaan model yang berlebihan atau peggunaan asumsi yang salah atau menyesatkan untuk “ membuktikan “ hasil yang di inginkan (seperti teor inilah kerjanya). Beberapa idenya yang buruk diambil langsung oleh Karl Marx dan kaum sosialis dari buku Ricardo yang berjudul princuples. Marx memuji Ricardo sebagai mentor intelektualnya. Aliran sosialis “neo-Ricardian” berkembang di bawah pengaruh Piero Sraffa., penulis biografi resmi Ricardo.
KEJAHATA RICARDO
Terakhir, ada yang namanya “kehajatan Ricardia”. Para ekonomi mudah tergoda oleh kejahatan itu. Mill, Pareto, Fisher, Samuelson, Mises, dan ya bahkan Keynes, mengalaminya. Mahasiswa dewasa ini “terpikat” olehnya (Colander dan Brenner 1992: 2).
Apa kejahata itu? Samuelson menyebutkan”metoologi absrak” (1962: 8). Ronald Coese menyebutkan “ekonomi papan tulis” (Coase 1992: 714). Secara sederhana, kejahatan ini adalah pemisahan kronis antara teori dan sejarah. Metodologi ini murni penelaran deduktif dan sangat matematis tanpa mengacu kepada sejarah, sosiologi, filsafat, atau kerangka pikiran lainnya. 
RESPON EKONOMI TERHADAP MODEL RICARDO
Selama bertahun – tahun para ekonomi mengalami kesulitan dalam memahami “ model jagung “ Ricardo dalam buku principles,  khususnya tentang asumsi – asumsi yang dipakai untuk mendukung teori – teoerinya. Rcardo sendiri  pernah mengatakan bahawa hanya ada 25 orang di seluruh negeri  yang bisa memaham buku principles (1951). Seabad kemudian ekonomi Chicago Frank H. Knight mengatakan, “ dalam buku ini ada banyak hal yang tidak bisa saya ikuti”  (1959: 365). Schumpeter mengecam Ricardo karena membuat banyak pelaku ekonomi menjadi “ beku dan pasrah”, hanya bersandar pada satu asumsi yang terlalu menyederhanakan” dan mengemabangakan teori yang “tidak pernah bisa di buktikan dan tidak masuk akal (Schumpeter 1954: 472 – 73).
Mungkin Keynes memikiran Ricardo ketika dia menulis, “sungguh mengherankan hal – hal bodoh yang dipercaya seseorang jika dia terlalu lama berpikir sendirian, terutama dalam ilmu ekonomi” ( Keynes 1973: (1936): kata pengantar.
RINGKASAN DAMPAK PENGARUH RICARDO
Tetapi Ricardo mampu menyakini semua rekan sezamannya dalam soal teori nilai kerja dan doktrin laissez fair. Ricardo menaklukkan Inggris sepenuhnya seperti ikluisisi suci menaklukkan Spanyol.,” kata Keynes (1973:32. Baru sekali ini kita melihat cacat dari argumennya. Dalam bab ini selanajutnya seberapa jauh pemikiran Ricardo menyeret ilmu ekonomi kejalan yang salah dan menjahui prinsip – prinsip yang di kemukakakn oleh Adam Smith.


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar