SI GILA MARX
MENJERUMUSKAN EKONOMI
KE ABAD KEGELAPAN BARU
Karl Heinrich Marx
Karl Marx sang filsuf Jerman ini telah membangkitkan
persatuan selama lebih dari seabad dikalangan buruh dan intelektual yang
dirugikan oleh kapitalisme pasar. Malthus dan Ricardo mungkin telah menaburkan
benih pembangkangan ini, namun karl Marx (1818-83) menghancurkan ikatan
kapitalisme dan mengoyak-mengoyak dasar-dasar sistem kebebasan natural Adam
Smith. Sistem komersial tak bisa lagi dilihat sebagai sistem yang “tak bersalah
”(Montesquieu)”, saling menguntungkan”(Smith) atau”harmonis secara alamiah”
(Say dan Bastiat). Dibawah pengaruh Marx, kini sistem itu dilihat sebagai
sistem yang asing, menindas (eksploitatif), dan akan hancur sendiri.
Jejak Marx didunia tak bisa dilenyapkan, dan jejak itu
membuktikan pikirannya yang brilian. Kejeniusan Marx sudah tak lagi bisa
dibantah. Dia meraih gelar Doktor dalam filsafat Yunani, bisa berbahasa
Prancis, Jerman, dan Inggris dengan lancar, bisa berbicara fasih tentang sains,
sastra, seni dan filsafat, mampu menulis buku klasik yang menciptakan model
pemikiran ekonomi baru yang sangat kuat. Meski ia tak bisa mendapatkan
pekerjaan yang mapan, seorang biographer marxis menyebutnya “lelaki yang
berbakat luar biasa, terpelajar, dan termashyur” (Padover 1978 : xvi). Martin
Bronfen Brenner menganggap Marx sebagai “ilmuan social terbesar disepanjang
zaman”(1967 : 624)
MARX DAN KOMUNISME
Seperti Cain dalam Injil, Marx menorehkan tinta hitam
dalam sejarah. Namanya akan selamanya dihubungkan dengan sisi gelap komunisme.
Hantu itu adalah Karl Marx-juga pengikutnya, Lenin, Stalin, Mao, dan Pol Pot,
dimana jutaan orang mati dibawah kekuasaan mereka. Para pembelanya mengatakan
bahwa Marx tidak bisa disalahkan atas kejahatan pengikut-pengikut komunisnya dan
bahkan mengatakan bahwa Marx mungkin adalah orang pertama yang akan dihukum
mati atau dikirim ke gulag. Tetapi, tanpa Marx, bisakah muncul revolusi dan
represi yang penuh kekerasan? Bukankah Marx mendukung “atas terror” terhadap
borjuis? Seperti yang dikatakan oleh seorang kritikus,”atas nama kemajuan
manusia, dibandingkan orang lain yang pernah hidup, Marx mungkin lebih banyak
menciptakan kematian, penderitaan, degradasi, dan keputusan”(Downs 1983 : 299).
MARX MENCIPTAKAN FANATISME DIKALANGAN GENERASI MUDA
Di Antara aliran pemikiran, tak ada ekonom lain yang
menciptakan begitu besar semangat dan gairah religious seperti Marx menjadi
tokoh pujaan visioner dan revolusioner, bukan sekadar seorang ekonom.
Para generasi muda menjadi pengikut Marx sejati, dan biasanya
perlu beberapa tahun sebelum mereka kecanduan Marx. Ini terjadi pada diri
Robert Heilbroner, Marx Blaug, Whittaker Chambers dan David Horowitz.
Dalam banyak hal marxisme sudah menjadi seperti agama yang
menghadirkan slogan, symbol, panji-panji merah, hymne, partai, utusan, martir,
injil, dan kebenaran definitive.” Marx mungkin merasa dirinya adalah nabi yang
berbicara langsung dengan Tuhan. Dia adalah penyair, nabi, dan moralis yang
berbicara sebagai filsuf dan ekonom. Doktrinnya tidak akan diuji dengan
fakta belaka, tetapi akan diterima sebagai kebenaran religious etis. Marx akan
memimpin orang-orang terpilih keluar dari perbudakan menuju Jerusalem baru.
Menjadi Marxis atau Komunis adalah seperti jatuh cinta, sebuah komitmen yang
emosional” (Wesson 1976 :29-30,158).
KONTRIBUSI MARX KEPADA EKONOMI
Tak banyak ekonom yang bisa melintasi berbagai disiplin ilmu
seperti Karl Marx. Marx juga adalah filsuf, ahli sejarah, ilmuan politik,
sosiolog, dan kritikus sastra. Dia banyak menulis tentang hampir segala
sesuatu. Bahkan sekarang ini komplikasi karya lengkap Marx dan rekannya,
Friederich Engels, belum selesai dikerjakan. Komentar tentang Marx dan
subjek-subjek yang berkaitan dengannya sangat banyak dan perlu satu buku
tersendiri untuk menguraikannya.
Marx mungkin merupakan ekonom pertama yang menciptakan
aliran pemikiran sendiri, dengan metodologinya sendiri dan dengan bahasanya
sendiri yang khas. Dalam menciptakan alirannya sendiri dalam karya klasiknya, Capital
(1976[1867]), dia mengontraskan sistemnya dengan sistem pendukung laissez faire
antara lain Adam Smith, J.B.Say, dan David Ricardo. Marx-lah yang menyebut
laissez faire sebagai”aliran klasik”. Dalam mengembangkan pendekatan Marxis
untuk ekonomi, dia menciptakan kosakatanya sendiri, seperti nilai surplus,
reproduksi, borjuis dan proletarian, materialism historis, ekonomi vulgar,
kapitalisme monopoli, dan sebagainya. Dia bahkan menciptakan istilah
“kapitalisme”. Sejak Marx, ilmu ekonomi menjadi berubah.
PENDIDIKAN AWAL : KONTRADIKSI INTERNAL
Karl Heinrich Marx lahir pada 5 mei 1818 dikota Trier
provinsi Rhine, Prussia. Sejak dari buaian sampai liang lahat, hidup Marx penuh
kontradiksi. Dia menentang borjuis picik, tetapi dia dibesarkan dalam keluarga
borjuis. Dia menjalani kehidupan dewasanya dalam kemiskinan selam
bertahun-tahun, tetapi dia dilahirkan dalam keluarga yang cukup kaya. Dia
memuji teknologi kapitalisme dan kemajuan material, tetapi dia mengutuk
masyarakat kapitalis. Dia sangat bersimpati terhadap para pekerja, tetapi dia
sendiri tak pernah punya kerja tetap atau mengunjungi pabrik selama kehidupan
dewasanya.
Marx bersikap anti-semit, tetapi dia adalah keturunan yahudi
dari kedua belah pihak keluarganya. Dia menyukai anak-anaknya tetapi dia juga
menyaksikan anak-anaknya mati premature karena kurang gizi dan sakit atau
karena terpaksa bunuh diri. Marx melancarkan protes terhadap kejahatan
ekploitas dalam sistem kapitalis, tetapi menurut salah seorang penulis
biografinya,”dia mengeksploitasi semua orang disekililingnya-istrinya, anaknya,
pelayannya, dan kawan-kawannya-dengan kasar dan ini sangat mengerikan karena
dilakukan dengan sengaja dan penuh perhitungan”(Payne 1968 : 12). Paul
Samuelson menambahkan ”Marx adalah suami dan ayah yang baik, namun dia juga
orang yang tidak tahu adat, kasar, egois, dan menyakitkan” (Samuelson 1967 :
616). Ringkasnya, Marx menjelaskan tentang kontradiksi internal dalam sistem
kapitalisme, tetapi dia sendiri juga penuh kontradiksi di dalam dirinya.
IMAN KRISTEN KARL MARX
Ironi yang paling mengejutkan adalah
bahwa Karl Marx yang dianggap sebagai salah satu penentang agama yang paling
kuat, dibesarkan sebagai orang Kristen meskipun banyak dari leluhurnya adalah rabbi
(pendeta Yahudi).
Karl, anak lelaki tertua diantara
Sembilan bersaudara, dibabtis sebagai orang Kristen dan menulis beberapa esai
tentang ajaran Kristen saat dia masih sekolah di gymnasium. Saat menginjak
sekolah menegah atas, Karl menulis esai berjudul “The Union Of The Faithful
With Christ”, yang membicarakan aliensi, rasa takut ditolak oleh Tuhan. Dia
terpikir oleh cerita tentang surga yang damai dalam kitab Genesis dan merasa
takut dengan cerita mengerikan Apocalypse dalam Revalation of St.John. Bagian
dari injil ini kelak membantu Marx dalam merumuskan doktrin tentang alienasi,
perjuangan kelas, penggulingan masyarakat borjuis secara revolusioner, dan
kejayaan era kemakmuran dan kedamaian tanpa kelas. Visinya tentang kemenangan
proletariat mungkin berasal dari pendidikan Mesianisme Kristen yang
diterimanya. Dia adalah komunis millennial pertama dan terpenting.
Banyak dogma marx tidak orisinil.
Dogma-dogma itu berasal dari injil yang digabungkan dan diubah agar sesuai
dengan tujuan yang dicarinya. Seperti dikatakan oleh Payne,”ketika dia (marx)
berbalik menentang Kristen dia memasukkan ide pertaubatan dan alienasi kedalam
ide-ide keadilan social ciptaannya sendiri”(1968:42).
MARX MENJADI MAHASISWA RADIKAL
Keyakinan Marx segera diuji saat dia kuliah di Universitas
Bonn, dimana dia menghabiskan lebih banyak waktu untuk minum-minum dan pesta
ketimbang belajar. Dia melanggar undang-undang, bergabung dengan kelompok
revolusioner, dan pernah terluka dalam sebuah duel. Belakangan dia ditangkap
karena membawa pistol, dan dipenjara karena membuat kegaduhan.
Ayahnya berusaha memperbaiki
kelakuan anaknya dengan memindahkannya ke Universitas Berlin. Dia menghabiskan
waktu disana selama lima tahun berikutnya. Tetapi gaya hidupnya yang semrawut
masih berlanjut. Dia banyak membaca dan menjalani kehidupan bohemian. Dia
membayangkan dirinya sebagai penyair, menerjemahkan drama-drama yunani, dan
mengisi buku catatannya dengan kisah tragedi dan puisi-puisi romantik. Dia
bergabung dengan klub doktor (doktorklub), kelompok kecil Hegelian muda.
Para mahasiswa lain
mendeskripsikannya sebagai orang yang berotak cemerlang dan penuh opini kuat,
dan matanya yang tajam menatap penuh tantangan. Dia tampak menonjol dengan
jenggot dan rambutnya yang hitam tebal, suaranya yang keras dan sifatnya yang
kasar. Dia berkulit gelap sehingga keluarga dan kawan-kawannya
menyebutnya”Mohr” atau “Moor”.
PENGARUH FILSUF JERMAN RADIKAL
Dua filsuf radikal sangat mempengaruhi Karl Marx saat masih
kuliah dan sesudahnya, yakni: G.W.F.Hegel (1770-1831) dan Luwig Feuer-Bach
(1804-72). Dari Hegel, Marx mengembangkan “materialism dialektis” yakni semua
kemajuan dicapai melalui konflik. Dari The Essence of Christianity
(1841) karya Feurbach, Marx merasionalisasikan pandangan mistisnya tentang
agama dan penolakkannya terhadap ajaran Kristen. Tuhan tidak menciptakan
manusia tetapi manusialah yang menciptakan tuhan!
Orang tuanya mulai mengkhawatirkan
putranya yang boros, yang tak ingin menjadi pengacara tetapi menjadi penulis
dan kritikus. Salah satu hal paling menyedihkan yang tercatat dalam sejarah
ekonomi adalah korespondensi yang kasar antara Marx dan ayahnya. Surat-suratnya
menuduh Karl Marx sebagai orang ”barbar, anti social, anak yang jahat, tak
peduli, cinta diri, mahasiswa tidak bertanggung jawab, dan pemboros, dan
tuduhan ini membayangi seluruh kehidupan Marx. Dalam suratnya yang lain, dia
menuduh Karl kerasukan “roh jahat” yang” menyesatkan hatimu dari kebaikkan”
(Berman 1999:25).
MARX MENIKAH DAN PINDAH KE PARIS
Akhirnya, Marx meninggalkan Berlin dengan alasan
administrasi universitas telah diambil alih oleh kelompok anti-Hegelian. Karena
khawatir disertasi Ph.D-nya tentang filsafat yunani akan ditolak, dia
menyerahkannya ke universitas Jena yang menerimanya tanpa mensyaratkan dia
mendaftar lebih dulu. Pada 1842 dia bekerja sebentar sebagai editor Koran
Jerman yang membela kebebasab berbicara. Dia mengundurkan diri ketika sensor
membuatnya tidak mungkin untuk melanjutkan pekerjaannya.
Pada 1843 Marx menikahi tetangganya,
Jenny von Westphalen, meski mendapat keberatan dari keluarganya. Jenny
yang empat tahun lebih tua daripada marx, adalah purti dari Baron Johann Ludwig
Von Westphalen, seorang bangsawan kaya yang mewakili pemerintah Rusia didewan
kota. Setelah baron meninggal, keluarga marx hidup dari pemberian baroness.
Jenny sangat setia pada Marx dan
ide-ide revolusionernya. Sepanjang sisa hidup mereka, Jenny dan Karl Marx hidup
tak terpisahkan meskipun hidup miskin, menderita penyakit dan kegagalan. Cinta
mereka abadi, meskipun bukannya tanpa kesulitan dan kesedihan. Mereka punya
enam anak, meskipun hanya dua yang bisa bertahan hidup.
Kurang dari setahun Karl dan
istrinya pindah pe Paris, dan disana dia menjadi editor majalah bulanan Jerman.
Marx bergabung dengan para sosialis prancis radikal, antara lain Proudhon dan
Lois Blanc. Dia tenggelam dalam buku-buku dan sering membaca sampai tiga atau
empat hari tanpa tidur (Padover 1978:189). Dia menyaksikan sendiri perjuangan
kelas. Dia kemudian menulis tentang alienasi dan penderitaan buruh dibawah
kapitalisme yang dipublikasikan dengan judul The Economic And Philosophical
of 1844, sebuah kompilasi artikel yang baru terbit 1932.
MARX BERTEMU ENGELS DAN MENGUBAH SEJARAH
Di Paris inilah Marx bertemu Friederich Engels (1820-95).
Dia adalah sosok yang dianggap “tinggi” (meskipun tingginya hanya lima kaki,
enam inci), berambut blonde, berpenampilan seperti teutonic dan mata yang
tajam. Marx dan Engels mulai menulis buku yang mengecam rival sosialis mereka.
Kerja sama ini berlangsung selama empat puluh tahun, sampai Marx meninggal pada
1883.
Engels adalah anak industrialis kaya
jerman, yang membenci ayahnya yang tirani bisnisnya yang “membosankan, kotor,
dan buruk sekali”. Tetapi Engels mendapat kesuksesan financial dengan
menjalankan pabrik tekstil di Manchester. Engels sama menariknya dengan Marx.
Dia kartunis yang baik, ahli dibidang sejarah militer, dan menguasai hampir dua
lusin bahasa.
Pengaruh Engels terhadap Marx ada
dua sisi yakni uangnya yang banyak bisa membantu Marx selama bertahun-tahun,
dan dia mamainkan peran penting dalam mengarhkan pemikiran Marx kearah ekonomi
politik. Tulisan Engels, The Condition Of The Working Class In England In
1844 sangat memengaruhi Marx, dan Engels inilah yang mengubah Marx menjadi
komuni revolusioner, bukan sebaliknya. Dia ikut menulis The Communist
Manifesto, tetapi dalam hal lain dia hidup dibawah bayang-bayang filsuf
besar Marx.
KRITIKUS TERBESAR DIDUNIA
Gaya dendam Marx dan Engels tampak jelas dalam judul karya
kolaborasi mereka, Critique Of Critique!. Penekanan untuk
mencari-cari kesalahan ini mencerminkan permusahan Marx dan kemarahannya kepada
lawan-lawannya. “dia meremehkan semua orang yang berani menetang
opini-opininya”(Barzun 1958[1941]:173). Dia mengawali praktik “pembersihan
partai” yang kelak akan disempurnakan oleh Lenin Danstalin (Wesson 1976 :34).
Pada 1847, saat merespons karya temannya, Proudhon, The Philosophy Of
Poverty, Marx menulis balasan pedas The Poverty Of Philosophy. Jika Guinnes
Book Of World Record mendaftar orang paling kritis sedunia, maka Marx akan
memenangkan penghargaan itu. Hampir setiap bukunya mengandung nada atau kata
“kritik”. Dia tidak banyak menulis tentang dunia komunisme utopian yang
bahagia, dan lebih banyak menulis tentang cacat kapitalisme.
MARX MENULIS POLEMIK
Kehidupan Marx di Paris tidak berlangsung lama. Dia diusir
dari Paris karena memicu Revolusi Jerman. Dia pergi ke Brussel, yang menjadi
awal pengasingannya yang permanen. Di Belgia Marx dan Engels ditugaskan oleh
liga keadilan yang nanti berganti nama menjadi Liga Komunis di London, untuk
menulis pamphlet yang terkenal, The Communist Manifesto.
The Communist Manifesto yang versi terakhirnya ditulis
Marx, adalah semacam seruan untuk berjuang, sebuah refleksi yang kuat tentang
abad mesin dan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh para lelaki, perempuan dan
anak-anak yang masuk ke kota-kota yang kacau, bekerja selama enam belas jam sehari,
dan sering hidup ditempat kumuh.”kaum borjuis, setiap kali mendapat kekuasaan,
menghancurkan semua ralasi idilis, patriarki feudal, ia tidak menyisakan
ikatan apapun antar manusia dengan manusia kecuali kepentingan diri
terang-terangan, “pembayaran tunai” yang tak berperasaan”.
Konsekuensinya,”borjuis merampas kesucian dan kehormatan dari setiap pekerjaan.
Borjuis mengubah ahli fisika, pengacara , pendeta, penyair, dan manusia
berpengetahuan lainnya menjadi sekedar buruh yang dibayar”. Lebih jauh,” semua
yang padat menguap keudara, semua yang suci adalah profane”. Kapitalisme “telah
menjadi eksploitasi yang terang-terangan, brutal, langsung, dan tanpa
malu”(Marx dan Engels 1964 [1848]:5-7).
Ketika Manifesto diterbitkan
di Jerman pada februari 1848, waktunya sangat tepat. Menjelang musim panas,
pemberontakan buruh menyebar diseluruh Eropa- di Prancis, Jerman, Australia,
dan Italia. Citra Revolusi Perancis yang terjadi satu generasi sebelumnya
mendominasi semangat masa itu. Akan tetapi, pemberontakan di Eropa ini dengan
cepat dipadamkan dan Mark ditangkap polisis Belgia karena menghabiskan warisan
dari ayahnya (6.000 emas franc) untuk mempersenjatai buruh Belgia. Dia
dikeluarkan dari tahanan pada 1849, dan pindak ke Cologne, Jerman, dimana dia
mengedit jurnal lainnya. Edisi terakhir yang terbit di cetak dengan tinta
warna, warna revolusioner.
MASA-MASA KELAPARAN DI LONDON
Marx terus-menerus mengalami kesulitan dan berpindah-pindah.
Setelah di usir dari Jerman pada agustus 1849, dan meras tertekan karena kegagalan
revolusi buruh, dia pindah ke London bersama istri dan ketiga anaknya. Ini akan
menjadi perpindahannya yang terakhir. Selama 30 tahun kemudian dia akan hidup
meneliti dan menulis di kota borjuis terbesar di seluruh dunia.
Enam tahun pertama di London adalah masa ujian berat bagi
Marx dan keluarga. Mereka menderita sakit, ada anggota keluarga yang lahir
premature, dan hidup pada kemiskinan yang parah. Marx menggadaikan segalanya
untuk menghidupi keluarganya.
Marx yang hidup dalam kesedihan dan melarat, beberapa kali
ambruk tetapi juga mendapat kesempatan kecil-kecilan, terutama sebagai jurnalis
paruh waktu untuk New York Daily Tribune dan Koran-koran lainnya.
Kadang-kadang engels harus membantu menuliskan artikel untuknya. Tiga anak marx
mati karena kurang gizi dan sakit. Demikianlah kehidupan si jenius beserta
istrinya yang menderita.
TERUNGKAP: MARX PUNYA ANAK TIDAK SAH
Pada 1850-1851 Marx berselingkuh dengan pelayan istrinya
yang setia, Helena Demuth, yang dikenal sebagai Lenchen, dan dari hasil hubungan
gelap ini marx punya anak (freddy).perselingkuhan ini dirahasiakan oleh Marx
dan meminta Engels berpura-pura menjadi ayah si anak. Akhirnya, ketika hendak
meninggal pada 1895, Engels mengatakan bahwa itu memang anaknya Marx. Dia
berbicara pada putri Marx, Eleanor, yang kemudian menyimpan rahasia ini (dia
akhirnya binuh diri).
Fakta ini terungkap ke public seabad kemudian dalam biografi
Marx karya Werner Blumemberg (Blumenberg 1998: 111-113). Hal ini membuat para
pembela Marxis merasa malu sebab mereka selalu mengatakan Marx adalah ayah yang
baik, meskipun tiga anaknya mati premature dan dua anaknya yang lain mati bunuh
diri.
Dalam karyanya yang terkenal, The Worldly Philosophers (1961:124),
Robert Heilbroner mengatakan Marx adalah “suami dan ayah yang setia” tetapi
belakangan dia mengakui fakta ini. Tetapi ia tetap membela Marx dengan
mengatakan bahwa hubungan gelap itu “tidak bisa menghilangkan hubungan yang
penuh kasih sayang” (1999:149).
MARX: KAYA ATAU MISKIN?
Pada tahun 1856 ada hal-hal baru yang mulai terungkap. Uang
deri Engels dan warisan dari perkebunan ibu Jenny membuat keluarga Marx bisa
pindah dari Soho ke rumah yang bagus di Hampstead. Tiba-tiba Marx menjalani
kehidupan borjuis, mengenakan pakaian rapi,topi dan dasi. Keluarga marx mulai mengadakan
pesta dan dansa, bepergian ketempat liburan di tepi panytai. Marx bahkan ikut
mengadu nasib di pasar saham. Dia berspekulasi pada saham Amerika dan Inggris,
dan mendapat keuntungan yang cukup.
Sejarawan Gary Nort meneliti pendapatan dan pengeluaran
Marx, dan menyimpulkan bahwa kecuali pada masa kemiskinan pada 1848-1863, Marx
banyak meminjam uang, mendapat banyak warisan dan suka menghamburkan uang. Nort
menyimpulkan: ”Dia miskin selama lima belas tahun dari 65 tahun kariernya,
sebagian besar lantaran keenganannya untuk memanfaatkan gelar doktornya dan
kemalasannya dalam bekerja. Sang ekonom-filsuf revolusi kelas-Doktor merah dari
soho yang hanya menjalani enam tahun di lingkungan yang kumuh-adalah
seorabng warga inggris paling makmur selama dua decade kehidupannya. Tetapi tak
bisa membuat kebutuhannya terpenuhi. Setelah 1869, pension regular Marx
menempatkannya di posisi di atas dua persen dari penduduk inggris dari segi
pendapatan (Nort 1993:103).
MARX MENULIS DAS BUCH DAN MENGUBAH JALANNYA SEJARAH
Pada dasarnya, Marx tidak ingin menghabiskan waktu melakukan
kerja rutin untuk menafkahi keluarganya. Dia lebih suka menghabiskan waktu di
British Library di London untuk melakukan riset dan penelitian. Karyanya
berpuncak dalam buku klasiknya Das Kapital yang dipublikasikan di Jerman
pada 1867. Capital (judul inggrisnya) memperkenalkan determinisme
ekonomi dan teori “ekploitif” baru tentang kapitalisme berdasarkan hokum
“ilmiah” universal yang ditentukan oleh Marx.
Marx menganggap karyanya sebagai “injilnya kelas pekerja”,
dan bahkan mengharapkan para buruh membaca bukunya bernada pendatik itu. Dia
menganggap dirinya sebagai “orang yang terlibat dalam konflik paling pahit di
seluruh dunia”, dan berharap bukunya akan “memberikan pukulan teoritis kepada
kaum borjuis hingga mereka tidak tak pernah bisa pulih kembali” (Padover
1978:346). Marx menganggap dirinya sebagai “Darwin masyarakat” dan pada 1880
dia mengirimkan salinan Capital kepada Darwin.
Darwin membalas dengan sopan dan memohon maaf karena dia
tidak menguasai subjek itu. Saat itu buku tersebut hanya dicetak 1000 buah dan
penjualannya seret, terutama karena “Das Buch” bersifat abstrak-teoritis dan
padat dengan sumber akademik, mengandung kutipan 1500 sumber karya akademik.
Berkat usaha Engels dan pendukung kuat lainnya, karya itu
kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Rusia pada 1872 dan Perancis pada 1875.
Buku ini dipelajari oleh kaum intelektual Rusia, dan akhirnya Vladimir Ilich
Ulyanov-Lenin membaca karya ini. Berkat Lenin,karya ini menjadi populer. Edisi
inggris baru muncul pada 1887. Pada 1890 edisi Amerika menjadi Bestseller dan
5000 eksemplar terjual cepat karena Capital dipromosikan sebagai buku
yang memberitahu pembacanya tentang bagaimana cara mengakumulasikan capital,
yakni cara mendapat uang (Padover 1978:375).
KEMATIAN MARX YANG TIDAK JELAS
Marx berusia 49 tahun saat dia mempublikasikan Capital,
namun dia tidak mau menulis buku-buku yang panjang. Dia lebih memilih membaca,
melakukan riset, dan mencatat banyak buku dan artikel dengan topic yang
beragam, seperti matematika, kimia dan bahsa asing.
Marx kesulitan dalam menyelesaikan sesuatu menjelang akhir
hayatnya, khususnya yang berkaitan dengan ilmu ekonomi. Dia tiidak pernah
menyelesaikan dua jilid Capital berikutnya. Ini membuat Engsel gusar dan
akhirnya mengedit dan mempublikasikannya sendiri.
Marx adalah sosok yang sakit disepanjang hidupnya. Pada
1881, Jenny meninggal karena kanker dan marx saat itu sakit parah sehingga
tidak bisa menghadiri pemakamannya. Putrinya yang juga bernama Jenny, mati
karena penyakit yang sama dua tahun kemudian. Pada tahun yang sama, pada 17
maret 1883 marx meninggal dalam keadaan duduk di kursinya.
Marx dimakamkan di Highgate Cemetery di London, disisi
Jenny, pelayannya Lenchen dan anggota keluarga lainnya. Monument setinggi dua
belas kaki dengan patung kepala marx didirikan pada 1950-an oleh partai
komunis. Frase yang terkenal “wahai kaum buruh sedunia, bersatulah!” dibikin
dengan emas dan ditempelkan di monument.
MARX: KEGAGALAN YANG MENYEDIHKAN
Pada saat Marx meninggal, Marx hampir dilupakan orang,
karena pada 1883 kebesaran Marx terlalu dilebih-lebihkan. Hanya sekitar 20
orang yang menghadiri pemakamannya. Dia tidak ditangisi oleh buruh tambang
Siberia, seperti yang diklaim Engels, dan tak banyak orang yang ingat The
Communist Manifesto, apalagi Capital.
Nasib keluarganya juga menyedihkan. Marx hanya dirawal oleh
2 orang putrinya dan 1 anak lelaki hasil hubungan gelap. Pada tahun 1898,
putrinya yang bernama Eleanor marx, yang dikenal sebagai Tussy dan sosok revolusioner
seperti ayahnya, melakukan bunuh diri setelah mengetahui bahwa suaminya Freddy
adalah anak hasil hubungan gelap ayahnya, dan mengetahui bahwa suaminya yang
orang Irlandia juga beristri dua. Pada tahun 1911, satu-satunya putrid yang
tersisa, Laura, perempuan yang pandai bicara dan cantik, melakukan perjanjian
bunuh diri dengan suaminya, seorang sosialis Prancis. Ringkasnya, hanya ada
sedikit kebahagiaan di masa-masa akhir hidup Karl Marx dan Jenny Marx serta
keturunannya. Engels, yang dikenal sebagai “sang Jenderal”, meninggal karena
kanker pada 1895
MODEL EKSPLOITASI KAPITALISME ALA MARX
Dalam capital, yang dipublikasikan tahun 1867, Karl Marx
berusaha memperkenalkan model alternative untuk ekonomi klasik Adam Smith.
Sistem ini dimaksudkan untuk menunjukkan secara “ilmiah” bahwa system
kapitalisme mengandung cacat fatal, yakni hanya menguntungkan kapitalis dan
bisnis besar dengan mengekploitasi buruh, dan kapitalisme akan mengalami krisis
yang pada akhirnya akan menghancurkan dirinya sendiri. Marx menggunakan
berbagai argument untuk “membuktikan” bahwa system liberal/kapitalis itu
mengandung cacat fatal dan dapat dilihat dari berbagai segi, baik dari sisi
moral, sosiologi maupun ekonomi.
Dari segi moral Marx melihat bahwa system kapitalis mewarisi
ketidakadilan dari dalam. Ketidakadilan ini akhirnya akan membawa masyarakat
kapitalis kea rah kondisi ekonomi dan soaial yang tidak bias dipertahankan.
Walaupun ada pengakuan bahwa system yang didasarkan pada mekanisme pasar ini
lebih efisien, system ini tetap dikecam. Hal itu karena system liberal tersebut
tidak peduli tentang masalah kepincangan dan kesenjangan social. Dengan
menerapkan system “upah” kaum buruh dalam system perekonomian liberal tadak
akan mampu mengangkat derajatnya lebih tinggi karena sebagaimana diucapkan Marx
“pasar bebas memang telah mentakdirkannya demikian”. Untuk mengangkat harkat
para buruh yang sangat menderita dalam system liberal tersebut, Marx mengajak
kaum buruh untuk bersatu. Sistem perekonomian liberal kapitalis harus digantikan
dengan system lain yang lebih memperhatikan masalah pemerataan bagi semua untuk
semua, yaitu system perekonomian sosialis-komunis.
Dari segi sosiologi, Marx melihat adanya sumber konflik
antarkelas. Dalam system liberal-kapitalis yang diamati Marx ada sekelompok
orang (yaitu para pemilik modal) yang mnguasai capital. Di lain pihak, ada
sekelompok orang lainnya (yaitu kaum buruh) sebagai kelas proletar yang seperti
sudah ditakdirkan untuk selalu menduduki posisi kelas bawah. Jika tidak
dilakukan sesuatu, demikian argumentasi Marx, jumlah kaum nestapa ini akan
semakin besar. Sebagai langkah antisipasi, marx menganjurkan agar system
liberal yang menyebabkan kaum buruh menderita tersebut harus diperbaiki, atau
lebih tepat lagi diganti dengan system sosialis yang lebih “berpihak” pada
golongan kaum buruh.
Alasan lain system perekonomian liberal harus diganti ialah
karena system liberal cenderung menciptakan masyarakat berkelas-kelas, yaitu
kelas kapitalis yang kaya raya dan kelas buruh yang sangat papa. Marx tidak
meninginkan bentuk masyarakat berkelas-kelas seperti ini. “Obat” satu-satunya
yang dapat dilakukan dalam usaha menciptakan masyarakat tanpa kelas itu adalah
dengan memperjuangkan system sosialis/komunis.
Dari segi ekonomi, Marx melihat akumulasi capital di tangan
kaum kapitalis memungkinkan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Akan
tetapi, pembangunan dalam system kapitalis sangat bias terhadap pemilik modal.
Untuk bias membangun secara nyata bagi selirih lapisan masyarakat, perlu
dilakukan perombakan structural melalui revolusi social. Jika langkah ini
berhasil, langkah berikutnya yang harus diambil ialah penataan kembali hubungan
produksi (kuhususnya dalam system pemilikan tanah, alat-alat produksi, dan
modal). Menurut Marx, hanya atas dasar hubungan yang lebih manusiawi ini
pembangunan dapat berjalan lancer tanpa hambatan dan dapat diterima oleh
seluruh lapisan rakyat.
Atas pandangan yang sangat skeptic di atas, tidah
mengherankan jika Marx meramal bahwa suatu masa system kapitalis akan hancur.
Manurut ramalan Marx, system kapitalis hancur bukan disebabkan oleh
factor-faktor lain, melainkan karena keberhasilannya sendiri. Sistem kapitalis
dinilai Marx mewarisi daya self destruction, suatu daya dari dalam yang akan
membawa kehancuran bagi system perekonomian liberal itu sendiri. Bagi Marx
system kapitalis adalah suatu system yang “sudah busuk dari dalam” dan tidak
mungkin diperbaiki. Untuk membawa masyarakat pada kehidupan yang lebih baik,
tidak ada jalan lain, system liberal atau kapitalis tersebut harus dihancurkan
dan diganti dengan yang lain yang lebih manusiawi, yaitu system
sosialis/komunis.
Dalam banyak hal, model Marxis merupakan rasionalisasi dari
keyakinannya bahwa system kapitalis harus digulingkan dan digantikan komunisme.
TEORI NILAI KERJA
Menurut Mark system Ricardian cocok untuk model ekploitasi.
Ricardo memfokuskan pada produksi dan bagaimana produksi didistribusikan di
antara kelas-kelas besar. Marx menolak Say yang tidak memfokuskan pada utilitas
subjektif dari individu, dan memilih mengikuti Ricardo dengan berkonsentrasi
pada produksi “komoditas” tunggal dan homogeny, dan pendistribusian pendapatan
dari produksi komoditas ke dalam kelas-kelas.
Dalam system kelas Ricardo, buruh memainkan peran kritis
dalam menentukan nilai. Ricardo, dan kemudian Marx, mengklaim bahwa tenaga
kerja adalah satu-satunya penghasil nilai. Nilai suatu “komoditas” harus sama
dengan jumlah rata-rata dari jam kerja yang dipakai dalam menciptakan komoditas
itu.
TEORI NILAI SURPLUS
Marx menyebut profit dan bunga sebagai “nilai surplus”. Marx
mengembangkan rumus matematika untuk teori nilai surplusnya ini. Tingkat profit
(р) atau eksploitasi adalah sama dengan nilai surplus (s) dibagi dengan nilai
produk akhir (r). Jadi Р = s/r.
Marx membagi nilai produk akhir menjadi dua bentuk capital
(modal), yakni capital konstan (C) dan capital variable (V). Kapital konstan
mempresentasikan pabrik dan peralatan. Kapital variable adalah biaya tenaga
kerja. Jadi, persamaan untuk tingkat profit menjadi:
Р = s / (v + c)
Marx berpendapat bahwa profit dan ekploitasi dapat dinaikkan
dengan memperpanjang hari kerja dan memperkerjakan perempuan dan anak-anak
dengan upah yang lebih rendah ketimbang lelaki dewasa. Lebih jauh, mesin dan
kemajuan teknologi menurut Marx hanya menguntungkan kapitalis, bukan buruhnya.
Dan pada akhirnya Mark bersikeras bahwa capital tak lain
adalah tenaga kerja “beku” dan karenanya upah akan menyerap keseluruhan dari
produksi, setelah para pengkritik Marx mengatakan bahwa capital adalah
produktif dan pantas mendapat pengembalian yang masuk akal. Sedangkan ekonom
klasik saat itu tidak punya jawaban untuk menentang pendapat Marx. Dan
karenanya Marx menang karena bisa “membuktikan” secara logis bahwa kapitalisme
secara internal menciptakan “pertentangan kelas” yang hebat antara buruh,
kapitalis, dan pemilik tanah dan kapitalis serta pemilik tanah mendapatkan
keuntungan secara tidak adil. Murray Rothbard mengatakan , “pada pertengahan
akhir abad 19, defisiensi ekonomi Ricardian menjadi nyata. Ilmu ekonomi itu
sendiri menemui jalan buntu” (Rothbard 1980:237). Pandangan Marx baru bisa
ditandatangani secara efektif setelah muncul karya Philip Wicksteed dan Eugen
von Bohm-Bawerk, seorang ekonom Austria. Keduanya memfokuskan pada pengambilan
risiko dan manfaat entrepreneurial yang disediakan oleh system kapitalis.
MENURUNNYA PROFIT DAN AKUMULASI KAPITAL
Akumulasi capital (modal) akan terus bertambah besar guna
menghadapi persaingan dan menjaga agar upah tidak naik. Tetapi ini akan
menimbulkan kesulitan dan krisis dalam kapitalisme. Sebab menurut rumus Marx
untuk tingkat profit, s / (v = c), kita akan dapat melihat bahwa penambahan
mesin akan menaikkan c dan karenanya menurunkan profit. Usaha besar menjadi
lebih terkonsentrasi sebagai perusahaan besar yang memproduksi komoditas yang
lebih murah, yang “selalu berakibat menghancurkan kapitalis yang kecil-kecil”.
Sementara itu, buruh akan menjadi semakin menderita, karena kemampuannya
membeli barang konsumen semakin menurun. Semakin banyak buruh yang dikeluarkan
dari pekerjaan, dan semakin banyak pengangguran di “industrial reserve army”.
KRISIS KAPITALISME
Biaya yang turun, profit yang menurun, kekuatan
monopolistic, berkurangnya konsumsi, pengangguran besar-besaran kelas
proletariat, semua kondisi ini akan menciptakan “krisis yang lebih destruktif
dan ekstensif” dan depresi bagi system kapitalis (Marx dan Engels 1964
(1848):13). Dan semua ini berasal dari teori nilai kerja.
IMPERIALISME KAPITALISME MONOPOLI
Marx sangat terkesan dengan kemampuan kapitalis untuk
mengumpulkan lebih banyak modal dan menciptakan pasar baru, baik di dalam
negeri maupun luar negeri. The Communist Manifesto mendeskripsikan fenomena ini
dalam salah satu kalimatnya yang terkenal, “Borjuis semasa berkuasa selama
seratus tahun telah menciptakan kekuatan produktif yang lebih massif dan
kolosal ketimbang semua generasi sebelumnya”. Kapitalis disibukkan oleh upaya
eksploitasi lebih menyeluruh terhadap pasar baru dan oleh upaya eksploitasi
lebih menyelutuh terhadap pasar lama” (Marx dan Engels 1964: 12-13).
Marxis kelak mencirikan kapitalisme dan bisnis besar sebagai
“imperialistik”, mengeksploitasi buruh asing dan suber daya asing. Teori
imprealisme dan kolonialisme ini dikembangkan oleh J.A. Hobson dan V.I. Lenin.
Banyak sikap anti-Amerika dan anti orang asing di negara berkembang pada abad
20 berasal dari Marxis, dan akibat dari sikap antikapitalis ini sangat
merugikan, menghasilkan perlambatan bahkan penurunan pertumbuhan di banyak
Negara di Asia, Afrika, dan Amerika latin.
MATERIALISME HISTORIS
Marx sangat dipengaruhi oleh George Wilhelm Hegel
(1770-1831) dalam mengembangkan proses determinisme ekonominya. Tesis dasar
Hegel adalah “Kontradiksi (di alam) adalah akar dari semua gerak dan
kehidupan”. Hegel mendeskripsikan kontradiksi ini dalam istilah dialektika,
kekuatan yang saling bertentangan yang pada akhirnya melahirkan kekuatan baru.
“Tesis” yang mapan akan menimbulkan “antitesis” sebagai lawannya, yang pada
gilirannya akan menciptakan “sintesis” baru. Sintesis baru ini menjadi “tesis”
dan prosesnya dimulai lagi dari awal di sepanjang perjalanan peradaban.
Gambar diagram di bawah ini merefleksikan dilektika Hegel.
Marx menerapkan dialektika Hegel pada pandangannya tentang sejarah yang
bersifat deterministic. Jadi, jalannya sejarah dapat dideskripsikan seperti
pada gambar di bawah ini dengan menggunakan konsep Hegelian
Menurut teori ini, perbudakan dilihat sebagai alat utama
dari produksi atau tesis pada zaman Yunani-Romawi kuno. Feodalisme menjadi
antithesis utama di abad pertengahan. Sintesisnya menjadi kapitalisme yang akan
menjadi tesis baru setelah penrcerahan. Tetapi kapitalisme menghadapi
antitesisnya sendiri-ancaman dari sosialisme. Pada akhirnya, pertentangan ini
akan menghasilkan system produksi tertinggi, yakni komunisme. Dalam satu hal,
Marx optimis. Dia sangat percaya bahwa semua sejarah akan mengarah ke bentuk
masyarakat yang lebih tinggi, yang berpuncak pada komunisme.
SOLUSI MARX : SOSIALISME REVOLUSIONER
Marx merasa bahwa untuk mencapai komunisme diperlukan
revolusi. Marx mendeklarasikan arah revolusioner ini dalam The Communist Manifesto
pada 1848, dalam First International pada 1860, dan di Paris Commune pada 1871.
Meskipun revolusioner Jerman ini tidak mengungkapkan
rencana-rencananya secara rinci The Communist Manifesto memasukkan sepuluh
program (Marx dan Engels 1964:40):
1. Penghapusan property tanah dan
aplikasi semua sewa tanah demi tujuan public.
2. Pajak pendapatan yang progresif atau
bertahap.
3. Penghapusan semua hak warisan
4. Penyitaan property dari semua
emigrant dan pemberontak
5. Sentralisasi kredit di tangan Negara
dengan menggunakan bank nasional dengan modal negara dan monopoli eksklusif
6. Sentralisasi alat-alat komunikasi
dan transportasi di tangan Negara
7. Perluasan pabrik-pabrik dan
alat-alat produksi milik Negara: menanami tanah-tanah yang menganggur, dan
meningkatkan kesuburan tanah secara umum sesuai dengan rencana bersama
8. Kewajiban yang setara bagi semua
untuk bekerja. Pembentukan tentara industrial, khususnya untuk pertanian.
9. Kombinasi agrikultur dengan industry
manufaktur, penghapusan bertahap perbedaan antara kota dan desa, dengan
distribusi yang lebih seimbang kepada seluruh penduduk negeri
10. Pendidikan bebas untuk anak-anak di
sekolah public. Penghapusan tenaga kerja anak-anak di pabrik. Kombinasi
pendidikan dengan produksi industry, dan seterusnya.
Sulit untuk membayangkan pencapaian tindakan-tindakan
tersebut tanpa menggunakan kekerasan. Tetapi itu belum semuanya. Marx juga
mendukung “dictator proletariat” yang otoritarian. Dia mendukung penghapusan
property ((hak milik) pribadi, berdasarkan teorinya bahwa property pribadi adalah
penyebab perselisihan, pertentangan kelas, dan sebentuk perbudakan” (1964:27).
Dia setuju dengan Proudhon, bahwa “property adalah pencurian”. Tanpa hak milik
pribadi, tidak perlu ada pertukaran, pembelian atau penjualan, dan karena itu
Marx dan Engels mendukung penghapusan uang. Produksi dan konsumsi dapat
dilanjutkan dan bahkan berkembang melalui perencanaan sentral tanpa pertukaran
atau uang.
Marx dan Engels juga meminta penghapusan keluarga
tradisional dalam rangka “menghentikan eksploitasi anak-anak oleh orang tuanya”
dan untuk “menciptakan sebuah komunitas perempuan”. Pendiri komunisme ini
mendukung program pendidikan anak muda yang anak ”menghancurkan relasi yang
paling keramat” dan “mengganti pendidikan di rumah dengan pendidikan sosial”.
Marx juga mengatakan bahwa “agama adalah candu masyarakat”.
“Komunisme menghapuskan kebenaran abadi, menghapuskan semua agama dan semua
moralitas, dan membangunnya kembali dengan basis yang baru: karena itu
komunisme bertentangan dengan semua pengalaman historis masa lalu.
PREDIKSI MARX TIDAK TERBUKTI
Pada tahun 1937, Wessily Leontief, orang Rusia yang
memenangkan hadiah Nobel berkat analisis input-outputnya, mengatakan bahwa
catatan Marx sangat “mengesankan” dan “benar” (Leontief 1938:5,8). Tetapi
pujian Loentief tampaknya terlalu dini diberikan. Kemudian, seperti dikatakan
bekas pemimpin Partai Komunis Polandia Leszek Kolakowski, “ramalan ini ternyata
keliru” (Denby 1996:339). Alasannya:
1. Di bawah kapitalis, tingkat profit
tidak menurun, bahkan lebih banyak capital terakumulasi selama bertahun-tahun.
2. Kelas pekerja tidak semakin
menderita. Upah naik secara substansial di atas tingkat subsisten.
Negara-negara industry menyaksikan kenaikan dramatis dalam standar hidup
pekerjanya. Kelas menengah tidak lenyap, tetapi berkembang.
3. Tidak banyak terjadi peningkatan
konsentrasi industry dalam masyarakat kapitalis maju
4. Masyarakat utopian sosialis tidak
berkembang, revolusi proletariat juga tidak terjadi
5. Meskipun ada adur hidup bisnin dan
depresi besar, kapitalis tampaknya tetap berkembang pesat.
KRITIK TERHADAP MARX
Alasan pertama dan terutama hukum “ilmiah” ilmu ekonomi Marx
keliru besar teori nilai kerjanya cacat. Ketika menolah pasar Say, dia juga
menolak teori nilai Say yang masuk akal. Say benar ketika dia mengatakan bahwa
nilai barang dan jasa pada akhirnya ditentukan oleh utilitas. Jika individu
tidak menginginkan atau membutuhkan barang, maka berapa pun tenaga kerja yang
dipakai untuk memproduksinya tidak akan berarti banyak: produk itu tidak akan
menghasilkan nilai.
Dan bagaimana dengan semua benda berharga lainnya terus
bertambah nilainya meskipun tidak memerlukan lebih banyak kerja, seperti seni
atau tanah. Marx menganggap ini sebagai perkecualian untuk teorinya, menganggap
tidak penting bagi persoalan angkatan kerja.
PROBLEM TRANSFORMASI
Marx menghadapi “problem transformasi”, atau problem nilai
dan tingkat profit. Muncul konflik dalam system Marx karena beberapa industry
adalah padat tenaga kerja dan yang lainnya padat modal. Dalam volume 1 dari
capital, Marx menegaskan bahwa harga bervariasi berdasarkan waktu kerja, dan
karenanya ia menyimpulkan bahwa industry padat modal akan kurang menguntungkan
ketimbang industry padat kerja. Tetapi bukti yang ada tampaknya menunjukkan
kesamaan tingkat keuntungan di semua industry dalam jangka panjang, karena
modal dan investasi dapat berpindah dari industry yang kurang menguntungkanke
industry yang lebih menguntungkan.
Dalam kata pengantar untuk volume 2 Capital, Engels
menawarkan kontes penulisan berhadiah, yakni tentang bagaimana Marx akan
memecahkannya. Selama 9 tahun sesudahnya, banyak ekonom berusaha memecahkannya,
tetapi sampai terbitnya Capital volume 3, Engels mengumumkan bahwa tak ada yang
berhasil (Rothbard 1995:413). Bohm-Bawerk melompati kegagalan ekonomi Marxian
ini dan, meminjam kalimat Paul Samuelson, “Bohm-Bawerk benar ketikan mengatakan
bahwa Jilid 3 Capital tidak mendamaikan kontradiksi tersebut” (Samuelson 1967:
620).
PERAN VITAL, KAPITALIS DAN ENTREPRENEUR
Marx gagal memahami pengetahuan dan kerja kapitalis dan entrepreneur.
Bohm Bawerk, dan Alfred Marshall serta ekonom besar lainnya, mengakui sumbangan
besar kapitalis entrepreneur dalam hal tekhnik pengambilan risiko dan
menyediakan capital yang dibutuhkan (tabungan) dan keahlian manajemen yang
diperlukan untuk mengoperasikan usaha yang mrnguntungkan.
FENOMENA BURUH-KAPITALIS
Perbedaan antara kapitalis dan buruh semakin mengecil.
Semakin sedikit buruh yang hanya semata-mata pekerja biasa atau penerima gaji
belaka. Main Street telah berhubungan erat dengan Wall Street untuk menciptakan
buruh-kapitalis baru. Mereka melenyapkan semangat revolusioner di dalam pasar
tenaga kerja.
Terakhir, pandangan Marx terhadap mesin dan barang capital
hanya sepihak dan buruk. Mesin yang menghemat waktu dan tenaga kerja tidak
sekedar mengurangi pekerja atau mengurangi upah. Mesin membuat pekerjaan lebih
mudah dan menjadikan pekerja bias terlibat dalam aktivitas lain. Mesin dan
tekhnologi berhasil mengurangi atau mengeliminasi “alienasi kerja” yang
dikeluhkan Marx. Dengan mengurangi ongkos, mesin dan kemajuan tekhnologi
menciptakan permintaan lain, dengan bayaran yang lebih baik, untuk pekerja yang
tergantikan. Seperti dikatakan Ludwig von Mises satu generasi kemudian, “hanya
ada satu cara untuk menaikkan tingkat upah secara permanen dan untuk keuntungan
semua orang yang ingin mendapatkan gaji yakni mempercepat peningkatan dalam
modal di atas populasi” (Mises 1972:89). Banyak bukti menunjukkan bahwa
peningkatan produktivitas kerja (out per jam) akan meningkatkan upah.
Ketika meringkaskan ekonomi Marxis, Paul Samuelson
mengatakan (pada 1957) bahwa tak ada analisis ekonomi klasik Marxisme yang
bertahan.
MARX, ANTI-EKONOM?
Michael Harrington mengatakan bahwa Marx pada dasarnya
adalah anti-ekonom (1976:104-148). Tampaknya dia benar. Marx adalah seorang
idealis naïf yang gagal memahami peran capital (modal), pasar, harga, dan uang
dalam meningkatkan kemakmuran material manusia.
Ironinya adalah bahwa yang melepaskan pekerja dari belenggu
kapitalisme, bukan sosialisme atau Mrxisme. Bahkan kapitalisme berhasil
mencapai visi millennium untuk manusia seutuhnya secara lebih baik ketimbang
sosialisme atau Marxisme.
Marx keliru ketika dia berpendapat bahwa sosialisme
utopianya dapat mencapai peningkatan pesat dalam standar hidup buruh. Idealisme
Marx akan membawa kita ke masa primitive atau bahkan era kehidupan tribal dan
barter yang barbar, tanpa ada perdagangan dan pembagian kerja yang saling
menguntungkan.
APA YANG TERSISA DARI MARXISME?
Yang bisa diselamatkan dari Capital dan tulisan Marx ada
tiga:
Pertama, Marxisme menekankan beberapa isu kontemporer yang
dikemukakan oleh marx:
·
Problem
alienasi dan kerja monoton di tempat kerja.
Denby mengatakan “Alienasi adalah hilangnya diri: Kita
bekerja untuk orang lain, memenuhi tujuan orang lain, dan sering kali kita
menghadapi apa-apa yang kita produksi dengan ketidakpedulian dan bahkan muak”
(1996:349).
Suatu masyarakat kapitalis yang perlahan-lahan meningkatkan
kuantitas, kualitas dan variasi barang dan jasa akan mengurangi kejenuhan dan
memperbesar peluang pemenuhan, biasanya dengan menjadikan hari kerja lebih
pendek sehingga pekerja bias mencari pemenuhan dengan menjalankan hobi di luar
jam kerja mereka.
·
Isu
keserakahan, kecurangan, dan materialism dalam masyarakat kapitalis yang
mencuri uang.
Denby menulis : “Kapitalisme menciptakan kecemburuan dan
keinginan untuk mendefinisikan diri melalui barang-barang. Kapitalisme itu
sendiri, dalam versi Amerikanya, bertanggung jawab atas turunnya moral”
(1996:349). Argumen ini cukup popular, tetapi ditentang oleh tesis adam Smith
dan Montesquieu yang menyatakan bahwa kultur bisnis pelan-pelan membatasi
kecurangan dan keserahakan. Kapitalisme juga menghasilkan individu kaya yang
meluangkan banyak waktu dan usaha di bidang spriritual, seni, nonmaterial, dan
nirlaba yang bermanfaat bagi masyarakat.
·
Perhatian
kepada kesenjangan kekayaan, pendapatan, dan peluang.
Profesor rekan Denby mengajukan kritik Marxis: “Dalam
masyarakat borjuis, relasi antarmanusia mirip dengan relasi
antarkomoditas….Jika uang tunai adalah satu-satunya hal yang menghubungkan
kita, apa yang akan menyatukan masyarakat?” Kerinduan pada komunitas dalam
ekonomi pasar yang sangat individualistic adalah perhatian utama. Denby
memperingkatkan, “Di Amerika, tampaknya ikatan yang menyatukan kita semakin
melemah” (1996:344-351)
·
Isu
tentang ras, feminisme, diskriminasi, dan lingkungan.
Tidak ada yang membantah bahwa ekonomi pasar yang berkembang
pesat membuat kita semakin independen dari komunitas. Pertukaran barang dan
jasa sering menjadi anonym dan tak ramah. Jelas dalam masyarakat komunitarian,
kita semua kenal tetangga kita semua kenal tetangga kita dan bisnis local.
Tetapi apa yang kita korbankan?
NEXUS UANG
Di balik isu alienasi, kesenjangan dan materialism ditemukan
komentar Marx yang sangat berguna tentang peran evolusioner dari uang. Di bab 3
buku Capital, dia mengawali dengan diskusi tentang barter antara dua komoditas,
C dan C’. Pertukaran itu terjadi sebagai berikut:
C – C’
Ketika uang diperkenalkan, hubungannya berubah menjadi:
C-M-C’
Di sini uang mempersentasikan medium pertukaran antara dua
komoditas. Normalnya, dalam proses produksi dari bahan baku menjadi akhir, uang
dipertukarkan beberapa kali. Fokus dari system kapitalis adalah pada produksi
barang dan jasa yang bermanfaat, dan uang hanya berfungsi sebagai medium
pertukaran cara untuk mencapai tujuan.
Akan tetapi, Marx menunjukkan bahwa sangat mudah bagi
kapitalis uang untuk memulai memandang dunia secara berbeda dan lebih sempit,
hanya dari sudut pandang “mencari uang” ketimbang “memanfaatkan barang dan
jasa”. Marx mempersentasikan cara berpikir bisnis baru ini sebagai berikut:
M-C-M’
Dengan kata lain, pengusaha menggunakan uang (kapital) untuk
menghasilkan komoditas C, yang ada pada gilirannya dijual untuk mendapatkan
lebih banyak uang M’. Dengan memfokuskan pada uang sebagai awal dan akhir
aktivitas mereka, maka sangat mudah untuk kehilangan tujuan dasar dari
aktivitas ekonomi menghasilkan dan mempertukarkan barang. Tujuannya bukan lagi
C, tetapi M.
Terakhir, system pasar maju selangkah lebih jauh untuk
menunjukkan di mana komoditas (barang dan jasa) tidak ada sama sekali. Proses
pertukarannya menjadi:
M – M’
Tahap akhir mencerminkanpasar capital atau financial,
seperti pasar uang dan sekuritas (saham dan obligasi). Kini, mudah bagi
kapitalisme komoditas intuk menjadi kapitalisme financial murni, yang
tercerabut dari akar produksi komoditas. Dalam lingkungan ini, orang-orang
bisnis sering kali melupakan tujuan system ekonomi memperoduksi barang dan jasa
dan berkonsentrasi hanya pada “mendapatkan uang”, entah itu melalui judi,
tekhnik perdagangan jangka pendek, atau sekedar mendapat uang dari bunga bank
atau T-bills. Tujuan dari pencarian uang paling baik dicapai dengan menyediakan
barang dan jasa yang berguna, tetapi ini adalah pelajaran yang harus dipelajari
berkali-kali dalam dunia komersial.
Jadi, kita bias melihat bagaimana kultur kapitalistik dapat
menghilangkan tujuan dasar ekonomi dan rasa kebersamaan (sense of community).
Tendensi untuk menjauh dari tujuan aktivitas ekonomi merupakan tantangan bagi
para pengusaha, investor, dan warga untuk kembali ke tujuan dasarnya.
Harrah's Cherokee Casino and Hotel - JT Hub
BalasHapusHarrah's Cherokee 서울특별 출장안마 Casino & Hotel 용인 출장안마 in 오산 출장안마 Cherokee, North 세종특별자치 출장샵 Carolina, features 10 restaurants, a casino, a 청주 출장샵 nightclub, a seasonal outdoor swimming pool and